Siasat Baru Elon Musk Genjot Akun Berlangganan Twitter

Lydia Tesaloni Mangunsong
Selasa, 4 Juli 2023 | 17:25 WIB
Elon Musk/istimewa
Elon Musk/istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Twitter, media sosial milik Elon Musk, akhirnya secara resmi merilis versi terbaru dari TweetDeck setelah melewati masa pratinjau selama dua tahun sejak Juli 2021.

Informasi rilis tersebut dibagikan lewat cuitan akun resmi Twitter Support pada Selasa (4/7/2023). Dalam cuitan tersebut dituliskan, saat ini seluruh pengguna dapat mengakses TweetDeck dengan data-data seperti pencarian tersimpan, list, dan kolom yang tetap bisa diakses.

Namun dituliskan juga bahwa setelah 30 hari ke depan, pengguna harus memiliki akun terverifikasi yang berlangganan Twitter Blue alias centang biru untuk bisa mengakses TweetDeck.

Dengan kata lain, TweetDeck tidak bisa digunakan secara cuma-cuma sebab Twitter Blue hanya bisa didapatkan jika pengguna berlangganan. Menurut pusat bantuan Twitter, biaya berlangganan per bulan di iOS dan Android seharga Rp165.000 serta di website seharga Rp120.000.

Melansir The Guardian, Selasa (4/7/2023), kebijakan baru di versi terbaru TweetDeck bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna berlangganan Twitter Blue.

Diketahui layanan tersebut hanya menarik sekitar 150.000 pengguna di pekan-pekan awal peluncurannya, yang mana angka tersebut hanya sebagian kecil dari total sekitar 400 juta pengguna Twitter.

Pada 30 April, Mashable melaporkan jumlah pengguna berlangganan bahkan menurun lagi di kisaran angka 68.000.

Dilaporkan juga oleh TheVerge, Selasa (4/7/2023), akhir-akhir ini TweetDeck versi lama tidak berfungsi. Aplikasi tidak kunjung memuat unggahan pada tiap kolom dan hanya menampilkan pesan loading.

Gangguan tersebut diklaim tidak terkait dengan kebijakan pembatasan akses pengguna, melainkan disebabkan oleh penghapusan API lama yang dilakukan Twitter untuk mencegah data scraping.

TweetDeck sendiri merupakan tools yang sebelumnya gratis. TweetDeck memungkinkan pengguna untuk mengkategorikan akun-akun yang diikutinya ke dalam kolom berbeda untuk memantau konten dengan mudah. Tools ini telah populer di kalangan bisnis dan organisasi berita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper