Kondisi Terkini Satelit Satria-1 di Luar Angkasa, Masih Aman?

Rio Sandy Pradana
Jumat, 23 Juni 2023 | 12:01 WIB
Peluncuran Satelit SATRIA milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) di SpaceX, Florida,  Amerika Serikat./ Dok. PSN
Peluncuran Satelit SATRIA milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) di SpaceX, Florida, Amerika Serikat./ Dok. PSN
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menyampaikan kondisi terkini Satelit Republik Indonesia (Satria-1) di luar angkasa usai sukses meluncur sejak 19 Juni 2023.

Direktur Operasional Jaringan PSN sekaligus Wakil Project Director PT Satelit Nusantara Tiga, Heru Dwikartono, menjelaskan setelah peluncuran, Satelit Satria-1 membutuhkan waktu 145 - 151 hari proses orbit raising untuk sampai dan menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur, tepat di atas Papua, Indonesia.

PSN akan terus melakukan pemantauan terhadap satelit melalui Stasiun Pengendali Satelit Utama (Primary Satellite Control) dan Pusat Operasi Jaringan (Network Operation Center) yang berada di Cikarang, Jawa Barat bersama perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space (TAS), di Cannes.

"Beberapa hari setelah peluncuran, Satelit Satria-1 menjalani Platform in Orbit Test yang hasilnya adalah satelit dalam kondisi nominal," katanya, Jumat (23/6/2023).

Dia menambahkan ketika sudah mencapai orbit, PSN akan melakukan Payload In-Orbit Test untuk memastikan seluruh perangkat satelit berfungsi dengan normal pasca peluncuran dan proses orbit raising. Tahapan ini diperkirakan membutuhkan waktu tiga minggu.

Selanjutnya akan dilakukan End to End System Test yang merupakan pengujian terakhir bahwa Satelit Satria-1 beserta infrastruktur ruas bumi pendukung lainnya (ground segment), seperti 11 stasiun bumi dan jaringan komunikasi telah diuji serta berfungsi dengan baik.

Satelit Satria-1 selanjutnya akan digunakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Bakti Kominfo) untuk memberikan layanan internet di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, menuturkan keberhasilan peluncuran Satelit Satria-1 baru merupakan tahap awal dari rangkaian menuju layanan internet untuk daerah pelosok.

Tahap selanjutnya adalah memastikan satelit bisa beroperasi dengan baik sehingga mendukung pemerintah dalam memberikan layanan internet yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.

"Satelit dengan total kapasitas transmisi 150 Gbps, yang merupakan terbesar di Asia dan nomor lima di dunia, ini akan menciptakan pemerataan akses internet di Indonesia,” katanya.

Dia menuturkan Satelit Satria-1 merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-band. Satelit berbobot 4,6 ton ini diharapkan mampu memberikan layanan sambungan internet lebih cepat dan jangkauan lebih luas selama 15 tahun.

Satelit ini akan menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur (BT) dan ditujukan bagi layanan publik yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Komisaris Utama PSN Grup, Sofyan Djalil menilai ehadiran satelit multifungsi ini akan memperkuat infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi, sehingga berperan penting dalam menghapus kesenjangan akses internet di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Dengan terciptanya pemerataan konektivitas maka akan mempercepat realisasi transformasi digital di Indonesia," ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper