Bisnis.com, JAKARTA - Satelit Republik Indonesia (Satria-1) telah resmi meluncur menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat sekitar pukul 05.22 WIB.
Secara spesifik, satelit yang dirakit oleh Thales Alenia Space (TAS) ini mengusung bobot 4,6 ton dan tinggi 6,5 meter. Satelit Satria-1 juga memiliki kapasitas 150Gbps Ka-Band pertama di Indonesia, sehingga diklaim mampu menghadirkan sinyal internet di 150.000 titik layanan publik.
Kapasitas Satelit Satria-1 mencapai 150 Gbps atau merupakan yang terbesar di Asia dan nomor lima di dunia.
Namun untuk jangkauannya ini, Kemenkominfo berencana memangkas lebih dari setengahnya jadi 50.000 titik agar layanan Satelit Satria-1 lebih optimal mengingat kebutuhan internet makin meningkat.
Lebih lanjut, satelit multifungsi ini juga mengusung teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), dan merupakan satelit dengan kapasitas terbesar di Asia. Satelit Satria-1 juga didukung prosesor transparan digital, dan mengusung mekanisme empat pendorong listrik.
Bukan itu saja, satelit ini juga yang pertama di Asia yang mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6, dan didukung teknologi pemrosesan digital, dengan life time minimal 15 tahun, serta dilengkapi dengan lima panel untuk setiap sayap solar array. Satelit Satria-1 juga dilengkapi dengan tiga antenna reflektor, dan memiliki 116 spot beams untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Adapun Kemenkominfo memastikan Satelit Satria-1 resmi beroperasi mulai Januari 2024. Prioritas utama penerima akses internet dari Satelit Satria-1 adalah sektor pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri.
Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo Hary Budiarto mengatakan Satelit Satria-1 yang telah meluncur hari ini tidak dapat langsung beroperasi. Sebab, diperkirakan satelit baru mencapai orbitnya, yakni 146 Bujur Timur pada November 2023. Selanjutnya pada pekan keempat Desember 2023, Satelit Satria-1 sudah terhubung dengan 11 stasiun bumi yang berada di wilayah Indonesia.
"Januari 2024 resmi beroperasi secara bertahap," katanya dalam siaran akun YouTube Kemenkominfo, Senin (19/6/2023).