Bisnis.com, JAKARTA - Tumbasin, startup e-grocery mengumumkan penutupan layanan sekaligus operasional pada Rabu (3/5/2023), bukan hanya melakukan penutupan, perusahan rintisan tersebut juga mengajukan kepailitan.
Perusahaan rintisan dari program Indigo (startup inkubator dari MDI Ventures) ini mengatakan pada dua hari lalu, seluruh operasional Tumbasin (website & aplikasi) sudah berhenti beroperasi.
Berdasarkan data dari Crunchbase, Jumat (5/5/2023), startup yang berpusat di Semarang ini mendapatkan pendanaan yang tidak diungkapkan pada 2021 melalui program Indigo.
CEO dan Co-Founder Tumbasin Bayu Saubig mengatakan setelah berjuang sejak 2017, Tumbasin menghadapi tantangan keuangan yang tidak dapat diatasi. Alhasil perusahaan akan mengajukan kepailitan.
Bayu menambahkan pihaknya berharap dapat belajar dari pengalaman ini dan tumbuh sebagai individu dan organisasi.
"Meskipun ini adalah masa-masa yang penuh tantangan, kami percaya bahwa dengan ketekunan dan ketangguhan, kami akan bangkit kembali, sekali lagi, terima kasih kepada semua pihak eksternal yang telah mendukung kami," jelasnya dalam unggahan LinkedIn dikutip, Jumat (5/5/2023).
Bukan hanya Tumbasin, startup e-grocery besar seperti Sayurbox sudah dua kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menutup gudang, terakhir pemangkasan pada April 2023.
Tak cuma Sayurbox, berdasarkan catatan Bisnis.com, beberapa startup agritech juga melakukan PHK karyawan, dan ada yang berujung tutup layanan.
Beberapa di antaranya adalah TaniHub dan Brambang.