Waduh, Kode Sumber Pemrograman Twitter Bocor ke Publik

Aprianto Cahyo Nugroho
Senin, 27 Maret 2023 | 12:11 WIB
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian kode sumber pemrograman (source code) Twitter bocor ke publik dan dibagikan secara online pekan lalu. Perusahaan media sosial ini pun tengah mencari pelaku yang membocorkannya.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (27/3/2023), kebocoran ini diungkapkan dalam dokumen hukum yang diajukan ke pengadilan California pada hari Jumat pekan lalu.

Kode yang menjadi dasar dari berbagai fungsi layanan web dan alat internal Twitter tersebut dipublikasikan di situs platform jaringan sosial developer pemrograman GitHub.

GitHub kemudian memenuhi permintaan Twitter untuk menghapus kode sumber tersebut tersebut berdasarkan klaim pelanggaran hak cipta dan memposting permintaan Twitter secara online.

Akun yang bertanggung jawab atas postingan tersebut bernama FreeSpeechEnthusiast dan mendaftar di GitHub pada awal tahun ini. Akun tersebut tampaknya hanya mengunggah cache Twitter.

Twitter sekarang mencari identitas pengguna di balik akun tersebut serta nama dan informasi lain dari semua pengguna yang memposting, mengunduh, atau mengunggah data tersebut.

Menurut dokumen pengadilan, jejaring sosial milik Elon Musk ini meminta nama, alamat, nomor telepon, email, profil media sosial, dan alamat IP dari pihak-pihak tersebut kepada GitHub.

New York Times sebelumnya melaporkan bahwa perusahaan telah meluncurkan investigasi internal atas kebocoran tersebut, mengutip orang-orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah ini.

GitHub umumnya tidak berkomentar tentang keputusan untuk menghapus konten dan menunjuk pada publikasi permintaan penghapusan konten dari Twitter saat dihubungi.

Mengekspos cara kerja internal Twitter dapat membuat layanan ini lebih rentan terhadap upaya peretasan.

Nama pengguna yang dipilih oleh penyebar kode sumber ini tampaknya dipilih untuk mengolok-olok Musk, yang membuat masalah besar dalam memulihkan kebebasan berbicara di platform tersebut saat ia mengambil alih perusahaan akhir tahun lalu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper