Pakar: Akun Twitter Blue Lebih Mudah Diretas, Ini Alasannya

Rahmi Yati
Jumat, 24 Maret 2023 | 15:00 WIB
Tanda centang biru di akun Twitter./Bloomberg
Tanda centang biru di akun Twitter./Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan berlangganan akun Twitter Blue yang mematok harga Rp120.000 per bulan atau Rp1,25 juta per tahun dinilai lebih mudah untuk dicuri atau diretas.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, yang jadi sorotan dari layanan berbayar ini adalah TFA/2FA yang juga hanya diberikan kepada pelanggan berbayar.

Two factor authentication (TFA) atau otentikasi dua faktor adalah sistem keamanan berlapis yang dirancang untuk memastikan bahwa hanya pemilik akun yang dapat mengakses akun miliknya.

"Artinya, jika Anda hanya mengandalkan perlindungan 2FA SMS untuk melindungi akun Anda, maka perlindungan tersebut akan dinonaktifkan dan akun Twitter Anda hanya dilindungi dengan password saja," katanya, Jumat (24/3/2023).

Menurut Alfons, pengguna Twitter Blue yang menggunakan 2FA SMS, secara teknis justru lebih rentan terhadap aksi peretasan dibandingkan pengguna lain yang menggunakan 2FA gratisan.

Apalagi, sambung dia, sebenarnya 2FA menggunakan SMS yang hanya bisa digunakan oleh akun Twitter Blue, sedangkan 2FA menggunakan aplikasi otentikasi (Google Authenticator, Authy atau Microsoft Authenticator) masih gratis.

"Malah secara teknis Twitter Blue dengan TFA SMS lebih mudah di retas dibandingkan Twitter biasa yang dilindungi TFA Authenticator atau dengan kata lain Twitter Blue lebih mudah diretas," ucap dia.

Lebih lanjut, Alfons menjelaskan, hal itu disebabkan cara kerja 2FA SMS yang melibatkan pihak ketiga dan aplikasi SMS itu sendiri adalah aplikasi jadul yang tidak terenkripsi dan isinya mudah disadap.

"Alasan utama SMS masih digunakan sampai hari ini sebagai sarana TFA adalah karena unsur kemudahan, tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan pengguna ponsel dapat menerima SMS dan popularitas SMS yang sangat tinggi," terang dia.

Adapun, langganan akun centang biru Twitter Blue kini telah tersedia secara global di web, iOS, atau Android. Platform telah mengonfirmasi bahwa fitur tersebut kini telah tersedia di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Harga berlangganan pun berbeda untuk tiap negara, mulai dari US$8 atau sekitar Rp120.000 per bulan atau US$84, setara Rp1.267.224 per tahun.

Di Indonesia, berlangganan Twitter Blue per bulan dibanderol seharga Rp165.000 dan Rp1,7 juta per tahun bagi pengguna iOS dan Android. Adapun, untuk pengguna yang mendaftar versi web, dipatok di angka Rp120.000 per bulan, atau Rp1,25 juta per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper