PHK Ratusan Karyawan, Bos Shopee: Ini Jadi yang Terakhir

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 21 Maret 2023 | 08:43 WIB
Shopee PHK karyawan untuk melakukan efisiensi
Shopee PHK karyawan untuk melakukan efisiensi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Founder Sea Group, Forrest Li, induk dari Shopee, Garena dan SeaMoney mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak akan ada lagi di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikan Li setelah sebelumnya Shopee, anak perusahaan yang memberikan keuntungan terbanyak melakukan pemangkasan ketiga terhadap karyawan pada beberapa minggu lalu.

Melansir Bloomberg, Selasa (21/3/2023), Li dalam memo internal perusahaan mengatakan bahwa laba bersih kuartalan pertama dari raksasa internet Asia ini menandai titik balik bagi perusahaan.

Sea Group sebelumnya harus membuat keputusan-keputusan yang menyakitkan untuk beradaptasi dengan cepat dan memiliki pijakan yang lebih kuat dengan lebih sedikit inefisiensi.

Meskipun demikian, Li memperingatkan bahwa perusahaan masih perlu membuktikan bahwa mereka dapat mempertahankan keuntungan. 

"Dunia akan mengawasi untuk melihat apakah hasil kuartal ini hanyalah sebuah gejolak sesaat atau awal dari sebuah tren jangka panjang. Pekerjaan kita belum selesai," ujar Li di memo berisikan 700 kata tesebut 

Sea, perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara dan sempat menjadi saham dengan kinerja terbaik di dunia, baru saja bangkit dari tahun 2022 di tengah perubahan dunia yang ditandai dengan kenaikan suku bunga, percepatan inflasi, dan ketegangan geopolitik.

Perusahaan telah kehilangan sekitar US$160 miliar dari nilai pasar sejak puncaknya pada Oktober 2021 di tengah pertanyaan tentang prospek menghasilkan uang.

Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan memangkas ribuan pekerjaan, membekukan gaji, dan memangkas lebih dari US$700 juta dari biaya penjualan dan pemasaran kuartalan untuk meyakinkan investor tentang kemampuannya menghasilkan laba.

Perusahaan memangkas sekitar 500 pekerjaan di unit e-commerce Shopee di Indonesia bulan ini, hanya beberapa hari setelah perusahaan melaporkan laba kuartalan yang mengejutkan untuk pertama kalinya, yang dibantu oleh pemotongan biaya besar-besaran tahun lalu. 

Dalam sebuah perubahan yang mencolok dari tahun-tahun sebelumnya yang memprioritaskan ekspansi global, perusahaan ini juga telah menutup operasinya di India dan beberapa pasar Eropa dan Amerika Latin untuk memangkas biaya dan mencapai arus kas yang positif.

"Sebagai sebuah perusahaan, ini adalah pertama kalinya kami mengalami krisis sebesar ini. Mengambil tindakan besar di awal krisis ini - jauh lebih awal daripada kebanyakan industri kami - memang menyakitkan, tetapi telah menempatkan kami pada posisi yang lebih kuat saat ini," ujarnya.

Dia pun ingin menyakinkan karyawannya bahwa perubahan dengan skala besar telah selesai dan ke depannya tidak akan perubahaan yang lebih besar lagi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper