Meta Rilis Akun Berbayar Facebook dan IG usai PHK Massal

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 20 Maret 2023 | 13:05 WIB
Cara download story Facebook./unsplash
Cara download story Facebook./unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Meta Platforms Inc, induk dari Facebook, Instagram dan WhatsApp baru saja meluncurkan layanan langganannya di Amerika Serikat, yang akan memungkinkan pengguna Facebook dan Instagram membayar untuk verifikasi dengan cara yang sama seperti Twitter milik Elon Musk.

Dilansir dari Reuters, Senin (20/3/2023), layanan Meta Verified akan memberikan pengguna lencana biru setelah mereka memverifikasi akun mereka menggunakan ID pemerintah dan akan dikenakan biaya US$11,99 per bulan di web atau US$ 14,99 per bulan di sistem iOS Apple dan Android milik Google, kata Meta dalam sebuah pernyataan.

Layanan ini, sedang diuji coba pada Februari, mengikuti jejak Snapchat yang dimiliki oleh Snap Inc (SNAP.N) dan juga aplikasi perpesanan Telegram dan menandai upaya terbaru dari sebuah perusahaan media sosial untuk mendiversifikasikan pendapatannya dari iklan.

Setelah pembelian senilai US$44 miliar oleh Musk tahun lalu, Twitter telah meluncurkan layanan berlangganan Blue yang memungkinkan orang membayar untuk tanda centang biru yang sebelumnya terbatas pada akun-akun terverifikasi dari para politisi, jurnalis, dan tokoh-tokoh publik lainnya.

Peluncuran awal Twitter Blue pada bulan November telah menyebabkan lonjakan pengguna yang meniru selebriti dan merek di platform tersebut, yang mendorong perusahaan untuk menghentikan layanan tersebut dan memperkenalkannya kembali dengan tanda centang yang berbeda untuk individu, perusahaan, dan pemerintah.

Belum lama ini pun, Meta dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekan  lalu. Dilansir dari Bloomberg, Senin (20/3/2023), pemangkasan ini akan dimulai dari 1.500 karyawan di bagian perekrutan dan sumber daya manusia, menurut orang-orang yang mengetahui hal tersebut.

Dalam sebuah pertemuan internal dengan para karyawan, Chief Executive Officer Mark Zuckerberg mengatakan iklim ekonomi PHK dan restrukturisasi dapat berlangsung selama "bertahun-tahun". Gelombang pertama PHK akan berdampak pada eksekutif Meta pada Kamis lalu (16/3/2023).

Adapun, pada tanggal 14 Maret 2023, Zuckerberg mengatakan Meta berencana untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawan dan menghilangkan 5.000 posisi terbuka, tetapi belum semua orang yang terkena dampak diberitahu. Sebagai contoh, PHK di bidang teknik dijadwalkan pada April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper