Taktik Telkomsel Pacu ARPU Pascabayar di Era Konvergensi

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 28 Februari 2023 | 12:40 WIB
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai Grapari di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai Grapari di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) meyakini produk pascabayar akan terus bertumbuh pada tahun ini, kendati pelanggan memiliki lebih banyak pilihan seiring dengan munculnya layanan konvergensi atau fixed mobile broadband (FMC).

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan hingga kuartal III/2022, jumlah pelanggan pascabayar Telkomsel mengalami pertumbuhan signifikan, seiring dengan strategi perusahaan yang berfokus pada akuisisi pelanggan yang produktif dan memberi nilai tambah di setiap produk serta layanan yang ditawarkan.

Telkomsel, ujarnya, mencatat pertumbuhan average revenue per user [ARPU] sekitar 3,8 persen pada kuartal III/2022 jika dibandingkan kuartal sebelumnya. didorong dengan adanya pertumbuhan pendapatan layanan data (+6,5 persen YoY) dan bisnis digital (+6 persen YoY). Telkomsel meyakini bahwa produk ini masih relevan dengan kondisi saat ini.

“Kami masih meyakini seiring dengan makin pulih dan bertumbuhnya kemampuan ekonomi masyarakat, akuisisi pelanggan baru ataupun migrasi pengguna prabayar ke pascabayar juga akan meningkat sehingga berimplikasi pada peningkatan ARPU secara menyeluruh,” kata Saki kepada Bisnis.com, Senin (27/2/2023).

Saki menambahkan Telkomsel juga meyakini bahwa penerapan layanan berbasis FMC, layanan internet tetap dan bergerak yang dibundel jadi satu, tidak akan membuat produk pascabayar menjadi tidak relevan.

Perseroan tidak melihat adanya dampak substitusi/ saling meniadakan antara layanan berbasis FMC dan pascabayar.

“FMC merupakan produk konvergensi antara layanan mobile dan fixed broadband, sedangkan layanan prabayar dan pascabayar adalah metode yang dapat dipilih pelanggan untuk melakukan pembayaran terhadap berbagai layanan yang digunakan oleh pelanggan tersebut,” kata Saki.

Dia mengatakan layanan pascabayar Telkomsel Halo sendiri dapat diintegrasikan dengan layanan internet tetap atau fixed broadband.

Secara produk, Telkomsel Halo dan layanan fixed broadband dapat memiliki potensi cross-selling yang signifikan sehingga pembayaran bisa dilakukan secara seamless dengan menggunakan satu sistem penagihan (one-billing system).

Pengertian cross-selling adalah teknik penjualan yang melibatkan penjualan produk atau layanan tambahan kepada pelanggan yang sudah ada.

“Atau lebih jauh lagi dikonvergensikan sehingga menjadi produk FMC yang lebih lengkap,” kata Saki.

Kemudian untuk meningkatkan ARPU pascabayar pada tahun ini, Telkomsel juga akan berfokus membangun kerja sama baru dengan mitra strategis untuk menambah kanal pembayaran dan layanan.

Telkomsel akan meningkatkan akuisisi serta memanfaatkan potensi implementasi layanan FMC dengan melakukan ekspansi kanal dan pemasaran, hingga memperkuat model bisnis layanan Telkomsel Orbit dan FMC.

“Telkomsel juga melakukan kampanye dan fokus pada segmen pelanggan HVC [High Value Customer], dengan memperbanyak skema bundling produk melalui layanan digital, memberikan program retensi dan gimmick loyalitas yang lebih menarik untuk HVC,” kata Saki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper