Badai PHK Berlanjut, Ericsson Bakal Pangkas 8.500 Karyawan

Khadijah Shahnaz Fitra
Minggu, 26 Februari 2023 | 12:36 WIB
Logo Ericsson/Bloomberg
Logo Ericsson/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ericsson, produsen peralatan telekomunikasi, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 8.500 karyawan secara global.

Dilansir dari Reuters, Minggu (26/2/2023), berdasarkan memo yang dikirim ke karyawan dan diliat oleh Reuters, pemangkasan ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk memangkas biaya. 

"Mekanisme pengurangan jumlah pegawai akan dikelola berbeda tergantung pada praktik negara setempat. Di beberapa negara pengurangan pegawai sudah dikomunikasikan minggu ini ," tulis Chief Executive Ericsson Borje Ekholm dalam memo tersebut.

Pada pekan lalu, Ericsscon mengumumkan akan melakukan pemangkasan terhadap 1.400 karyawannya di wilayah Swedia untuk menekan pengeluaran di tengah krisis ekonomi. 

Sebelum adanya pemberitahuan PHK pada Senin, perusahaan telah mengumumkan rencana pemotongan biaya sebesar US$880 juta pada akhir 2023 karena permintaan yang melambat dibeberapa pasar, termasuk Amerika Utara. 

Ericsson pun terakhir kali melakukan PHK massal pada 2017 ketika memberhentikan ribuan karyawan dan fokus pada penelitian untuk menarik perusahaan keluar dari kerugian.

Keputusan ini telah melalui proses negosiasi dengan serikat pekerja di Swedia selama berbulan-bulan tentang bagaimana menangani pemotongan biaya.

Juru bicara Ericsson mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan serikat pekerja Swedia tentang bagaimana mengelola pengurangan jumlah karyawan, selain itu perusahaan juga bermaksud untuk melakukan PHK melalui program sukarela. 

Langkah PHK yang diambil Ericsson menunjukkan berlanjutnya kesulitan bisnis di tengah pandemi.

Sebelum adanya pengumuman PHK, Ericsson juga sempat memiliki konflik dengan Apple, tetapi berujung damai. Produsen teknologi asal Amerika Serikat Apple sudah mengakhiri perang paten nirkabel dan lisensi 5G dengan Ericsson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper