Apple Perluas Uji Coba Layanan Buy Now, Pay Later bagi Karyawan Ritel

Rahmi Yati
Rabu, 8 Februari 2023 | 15:04 WIB
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apple telah memperluas pengujian internal untuk layanan 'Buy Now, Pay Later' kepada ribuan karyawan ritel perusahaan.

Hal ini juga menandakan bahwa fitur yang telah lama ditunggu-tunggu tersebut akhirnya akan segera dirilis ke publik.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (8/2/2023), salah seorang pekerja Apple mengatakan bahwa raksasa teknologi itu menghubungi staf ritel pada pekan ini untuk menawarkan versi uji coba layanan tersebut.

Penawaran, yang disebut Apple Pay Later, akan memungkinkan pembeli melakukan pembayaran dengan skema cicilan. Sebelumnya, layanan ini telah diuji coba pada karyawan internal perusahaan.

Adapun, penawaran ini akan membawa Apple ke pasar keuangan yang berkembang pesat, walaupun sudah menghadapi beberapa kemunduran.

Layanan ini pertama kali diumumkan Juni 2022 dan rencananya akan dirilis pada September di tahun yang sama sebagai bagian dari iOS 16.

"Namun, rencana tersebut ditunda hingga 2023 setelah tantangan teknis," demikian dilaporkan Bloomberg.

Layanan ini nantinya akan ada pada platform keuangan baru yang dirancang Apple untuk inisiatif internal perusahaan menggunakan strategi peluncuran serupa dengan produk keuangan sebelumnya.

Pada 2019, Apple memperkenalkan kartu kredit Apple Card kepada staf ritel sekitar sebulan sebelum debut ke publik.

Versi pertama dari layanan baru ini akan memungkinkan konsumen membagi pembelian yang dilakukan melalui Apple Pay menjadi empat cicilan yang dibayarkan selama enam minggu, tanpa bunga atau biaya.

Perusahaan juga telah mengembangkan versi layanan yang disebut Angsuran Bulanan Apple Pay, bekerja sama dengan Goldman Sachs Group Inc., yang akan membagi biaya transaksi besar selama beberapa bulan dengan bunga, meski belum ada informasi lebih lanjut terkait penawaran ini.

Untuk meluncurkan Apple Pay Later, produsen iPhone ini mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya bernama Apple Financing LLC. Itu memungkinkan perusahaan yang berbasis di Cupertino, California tersebut menangani pinjaman itu sendiri dan menghindari mitra.

Saat ini, Apple memiliki sekitar 270 toko di AS dan lebih dari 80.000 karyawan di seluruh negeri, memungkinkan perusahaan dengan cepat menguji fitur tersebut dengan populasi yang besar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper