Bisnis.com, JAKARTA - JD.ID, startup vertikal e-commerce, akan tutup dan meninggalkan pasar dagang-el di Indonesia pada Maret 2023.
Platform e-commerce yang beroperasi di Tanah Air sejak 2015 tersebut memilih untuk undur diri sesuai dengan keputusan strategis dari induk perusahaan yaitu JD.Com.
"JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," ujar Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara, Senin (30/1/2023).
Adapun sebelum meninggalkan pasar indonesia sudah menunjukan beberapa pertanda akan kepergiannya. Berikut lima fakta terkait kepergian JD.ID pada 31 Maret 2023.
Ini 5 Fakta Seputar JD.ID Tutup:
1. PHK 2 Kali
Sebelum JD.ID mengumumkan kepergiannya dari Indonesia, e-commerce tersebut telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dua kali sepanjang 2022. JD.ID melakukan pemangkasan pertama kali pada Mei dan kedua pada November.
Adapun PHK pertama kali ini tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang terdampak, sedangkan yang kedua, berdampak pada 200 karyawan.
2. Tutup Layanan Logistik
Setelah melakukan PHK, JD.ID pun menutup layanan logistik miliknya, JDL Express Indonesia.
Berdasarkan laman resmi JDL Express, Senin (23/1/2023) , layanan ini ditutup sejak 22 Januari 2023. JDL Express pun mengatakan bagi konsumen yang terkendala pengiriman paket masih dapat menghubungi Customer Experience JDL.