Prediksi Akamai 2023: Investasi Cloud dan Keamanan Siber di Indonesia Meningkat

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 4 Januari 2023 | 15:25 WIB
Vice President of Worldwide Sales Pure Storage Kevin Delane memberikan paparan tentang inovasi cloud, di Jakarta, Kamis (20/7)./JIBI-Abdullah Azzam
Vice President of Worldwide Sales Pure Storage Kevin Delane memberikan paparan tentang inovasi cloud, di Jakarta, Kamis (20/7)./JIBI-Abdullah Azzam
Bagikan

1Dampak serangan siber di tahun 2023

2. Dampak Nyata dari Serangan Siber akan Semakin Signifikan

Pada tahun lalu, banyak sekali serangan ransomware dan DDoS menargetkan lembaga-lembaga penting pemerintah, perusahaan, dan infrastruktur.

Sayangnya, kita telah mencapai ke satu titik dalam serangan siber, dimana dunia kriminal sudah mampu menjadikan serangan siber menjadi bisnis yang dilakukan berulang-ulang dan skalanya terus meningkat.

Kita akan melihat hal ini terus berlanjut dan mungkin akan memburuk di tahun 2023. Medan perang kejahatan siber berikutnya adalah infrastruktur nyata/fisik, termasuk kota, pabrik, dan rantai pasokan kita.

Serangan siber tidak hanya berdampak terhadap data Anda atau sebuah komputer yang belum pernah Anda dengar sebelumnya, namun juga berdampak pada kemampuan Anda untuk mendapatkan bahan bakar minyak, membeli kebutuhan sehari-hari, dan layanan kesehatan yang aman.

Solusi untuk masalah ini akan kompleks dan beragam, sehingga membutuhkan kerjasama sektor publik dan swasta, investasi yang besar untuk mengamankan rantai pasokan software, dan menerapkan prinsip least privilege (memberi akses kepada pengguna seperlunya saja) sebagai filosofi keamanan inti di semua industri.

3. Metaverse Akan Bergabung ke Dunia Nyata

Banyak yang sangat excited dengan metaverse dengan kemungkinan yang metaverse miliki untuk mengubah cara kita bersosialisasi, bekerja dan bermain. Namun 2023 akan menjadi tahun di mana hype tersebut akan runtuh di dunia nyata. Dunia digital yang melingkupi semua hal mungkin akan terwujud suatu hari nanti, namun realitas seperti itu masih jauh di depan.

Dalam jangka pendek, metaverse akan lebih seperti game yang sangat interaktif. Kemajuan besar dalam komputasi dan teknologi bisa kita kenakan (wearable) harus terwujud terlebih dahulu sebelum metaverse sesungguhnya bisa dibangun.

4. Fokus yang Lebih Besar untuk Mengurangi Dampak Lingkungan dari Operasional Internet

Negara-negara di seluruh kawasan Asia Pasifik ingin menurunkan emisi karbon mereka. Sebagai contoh, Australia terus mempercepat jadwal penghentian penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara dan memberbesar porsi energi yang lebih berkelanjutan ke pasar.

Sementara itu, Jepang meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir di tahun depan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil. Tekanan untuk menggunakan energi yang lebih bersih akan meluas ke perusahaan-perusahaan teknologi di tahun depan.

Semua organisasi/perusahaan akan berupaya meningkatkan efisiensi operasional internet, yang saat ini meningkatkan konsumsi energi dan biaya dari aktivitas penyimpanan, pemrosesan, dan transfer data. Tren ekonomi makro saat ini dan tekanan biaya terkait bisa semakin mengakselerasi tren ini.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper