Integrasi ISAT, Ini Dampak ke Perusahaan Menara Telekomunikasi

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 13 Desember 2022 | 21:23 WIB
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Integrasi jaringan yang dilakukan PT Indosat Tbk., disebut tidak langsung berdampak pada perusahaan menara. 

Terdapat kontrak jangka panjang antara perusahaan penyedia menara telekomunikasi dan operator seluler yang masih harus dijalankan. 

Wakil Presiden Direktur PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) Adam Gifari mengatakan integrasi jaringan yang dilakukan operator pascamerger adalah hal yang lumrah. 

Berdasarkan pengalaman perseroan atas merger di perusahaan telekomunikasi bergerak selama ini, terdapat kontrak sewa jangka panjang yang tetap berlaku sesudah legal merger diselesaikan.

Artinya, integrasi jaringan tidak langsung memberi dampak kepada perusahaan penyedia menara telekomunikasi. 

Tidak hanya itu, lanjutnya, penentuan titik-titik lokasi yang ingin diintegrasikan juga membutuhkan waktu karena berbagai faktor seperti, kompleksitas jaringan, kepastian bahwa tidak ada gangguan jaringan/layanan ke konsumen dan lain lain.

“Kemudian dampak kepada keuangan akan tergantung kepada kebutuhan operator yang bersangkutan,” kata Adam kepada Bisnis, Selasa (13/12/2022). 

Adam menjelaskan karena adanya kontrak jangka panjang sewa menara yang masih berlaku dan perlunya persetujuan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak, maka dampak keuangan kemungkinan adalah munculnya kebutuhan-kebutuhan titik baru. 

“Dan ini berarti belanja modal penyedia menara bisa naik. Kebutuhan-kebutuhan infrastruktur lain juga bisa jadi muncul nantinya seiring dengan ekspansi jaringan seusai perubahan kontrak,” kata Adam. 

Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison akan melanjutkan penataan jaringan di sejumlah wilayah pada tahun depan. Gabungan perusahaan Indosat dan Tri Indonesia itu berharap proses integrasi jaringan akan selesai pada Juni 2022.

Direktur & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah mengatakan hingga Desember 2022 sebagian besar jaringan Indosat-Tri yang tumpang tindih telah ditata dengan baik dan terintegrasi. 

Penataan akan dilanjutkan agar layanan yang diberikan perseroan kepada pelanggan dapat makin optimal, dan juga terjadi efisiensi di perusahaan. Danny memperkirakan integrasi jaringan Indosat-Tri akan rampung pada Maret -Juni 2022. 

“Akan terjadi perluasan jaringan dengan integrasi. [Arah pengembangan] masih digodok lebih dahulu,” kata Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper