Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung sektor industri di Indonesia untuk menciptakan produk inovatif.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggagas model bisnis riset yang mendukung inovasi industri. BRIN juga mendorong kerja sama dan kemitraan dengan lembaga dan lintas sektor dalam menggali ide segar bagi peningkatan teknologi.
"Salah satu bentuk dukungan itu dengan menggagas model bisnis berbasis riset," ujarnya di sela peluncuran hasil uji Zinium Diverso, Rabu (16/11/2022).
Salah satu produk industri yang berbasis riset adalah Zinium Diverso yang diproduksi oleh PT Sunrise Steel. Perseroan ini merupakan salah satu produsen baja lapis aluminium dengan kapasitas terpasang sebesar 400.000 ton/tahun.
Inovasi Zinium Diverso ini merupakan yang pertama di Indonesia yang memiliki perbedaan massa lapisan di sisi atas dan sisi bawah sehingga lebih tahan terhadap korosi akibat perubahan cuaca dan paparan matahari.
Menurut Tri Handoko, BRIN juga terus berupaya mendorong riset dan inovasi bagi pengembangan teknologi termasuk bagi sektor Industri melalui kerja sama penguatan SDM unggul, perbaikan ekosistem dan fasilitas hingga anggaran.
Adapun dalam model bisnis itu, pelaku industri bisa menggunakan fasilitas laboratorium milik BRIN dalam melakukan riset pengenbangan produk inovatif, tanpa dipungut biaya. Pelaku usaha, lanjutnya, cukup menyediakan berbagai bahan pendukung riset tersebut.
"Kalau risetnya belum berhasil, tidak apa-apa bisa dicoba lagi," ucapnya.
Namun, katanya, jika riset yang menggunakan fasilitas BRIN tersebut berhasil, maka badan riset itu meminta lisensi dari pelaku industri.
"Saya kira model bisnis ini akan membantu pelaku industri untuk masuk ke pengembangan produk berbasis industri," ucapnya.