Bisnis.com,JAKARTA - Kementerian BUMN memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga Rp4.818 triliun pada 2030. Salah satu penopang pertumbuhan adalah kehadiran berbagai usaha rintisan atau startup.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ekonomi digital pun terbukti menjadi salah satu pilar resiliensi ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dalam lanskap ekonomi digital itulah startup berperan penting, mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian dan daya saing teknologi Indonesia.
"Terlebih saat ini Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan mencetak 2.346 startup," ujar Erick dalam keterangan resmi pada Rabu (24/8/2022)
Erick ingin mendorong agar startup yang berkembang adalah yang didirikan oleh orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, bayar pajak di Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
“Yang tidak kalah pentingnya, kalau nanti jadi besar, go public-nya juga di Indonesia,” tegasnya.
Untuk itu BUMN telah mengambil keputusan strategis masuk ke ekosistem startup dengan membentuk anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang modal ventura. Hal ini tak lain karena BUMN menyadari startup sebagai aktor penting ekonomi masa depan. Dia pun mengatakan saat ini sudah ada 5 venture capital dari perusahaan BUMN yang sudah berinvestasi di 136 startup.
“Kita mau BUMN ini mulai melihat inovasi digital menjadi platform yang penting, baik itu BUMN yang membangun ataupun berpartner. Tetapi, harus didampingi oleh 5 venture capital yang sudah expert, jadi jangan bikin sendiri-sendiri lagi. Kita juga mengajak private sector mau ikutan di Merah Putih Fund boleh, berpartner boleh, tetapi mesti Win-Win, saling menguntungkan bukan saling memanfaatkan, kita harus saling asah-asuh dan asih bersama,” tandas Erick.
Kini, untuk mengakselerasi ekosistem bisnis BUMN tersebut, Kementerian BUMN mendorong sinergi dan kolaborasi perusahaan BUMN dengan Venture Capital dan para perusahaan rintisan/startup Indonesia melalui kegiatan “BUMN Startup Day 2022”.
“BUMN Startup Day bagian dari kolaborasi ketika ada dua universe bersatu, kekuatan BUMN dengan private sector yang memberi kesempatan kepada superhero baru. Anggap saja BUMN ini sebagai Justice League, Swasta sebagai Avengers-nya biar lebih modern, tetapi kalau bersatu kan sama, kita menghadapi perubahan yang terjadi,” ujar Erick.
BUMN Startup Day 2022 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan tanggal 27-28 September 2022. Kegiatan ini terbagi ke dalam dua segmen besar, yakni edukasi dan peluang bisnis. Di segmen edukasi, akan digelar diskusi panel dengan pembicara internasional dan mentoring yang memberi kesempatan startup Indonesia berdiskusi secara intens dengan pelaku startup yang sukses dan investor.
Sementara, di segmen peluang bisnis, ada business matching, atau penjajakan kolaborasi B2B, yang mempertemukan BUMN dari berbagai sektor dan industri dengan startup untuk menjajaki kerjasama bisnis, serta investor pitching yang memberi kesempatan startup untuk menawarkan peluang investasi kepada VC di lingkungan BUMN.
Acara dua hari ini ditujukan bagi startup yang sudah masuk fase early dan growth karena pada fase ini startup membutuhkan dukungan tidak hanya investasi, melainkan kemampuan manajerial untuk menjaga momentum yang tercipta dari fase-fase pertumbuhan sebelumnya.
Karena itu, selain bahasan mengenai permodalan, pertumbuhan, akan dibahas juga mengenai manajemen talenta, penguatan fundamental perusahaan, hingga peran perempuan dalam lanskap startup di Indonesia. Informasi mengenai acara ini tersedia di situs web www.bumnstartupday.com dan akun-akun media sosialnya.