Bisnis.com, NUSA DUA – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) turut mewujudkan akselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia dengan teknologi 5G. Teknologi nirkabel generasi kelima itu dinilai dapat menjadi solusi dalam memacu produktivitas industri.
Chief Business Officer IOH Bayu Hanantasena menuturkan strategi yang perlu dilakukan industri dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yakni dengan menggunakan teknologi 5G.
“Menyelesaikan masalah bisnis dengan teknologi. Masalah bisnis cuma dua, bagaimana menaikkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi atau menurunkan cost,” ujar Bayu saat peluncuran 5G IOH di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (3/8/2022).
Teknologi 5G menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari kecepatan akses internet, latensi yang rendah, dan juga bandwith tinggi. Inilah yang membuat efisiensi terjadi. Dengan kata lain, ada manfaat dan peluang dari teknologi 5G untuk industri yang berpotensi dalam memulihkan perekonomian negara.
“5G tak hanya punya bandwidth yang tinggi, tapi juga latensi yang rendah,” lanjut Bayu.
Seperti diketahui, Indosat Ooredoo Hutchison telah meluncurkan layanan komersial 5G di Bali, pada Rabu (3/8/2022). Bali menjadi kota pertama setelah perusahaan jasa telekomunikasi ini merger pada awal 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Dirjen PPI Kemkominfo Wayan Toni Supriyanto mengapresiasi IOH yang menghadirkan layanan 5G di Bali. Menurutnya, ini menjadi bukti nyata upaya operator seluler dalam memajukan tiga sektor industri utama, yakni pariwisata, agrikultur, dan kesehatan.
Langkah ini juga sejalan dengan misi pemerintah dalam mendukung presidensi G20 di Bali, November mendatang, demi membawa Indonesia digital di tingkat global.
“Saya mengapresiasi upaya IOH dalam memajukan dan memberdayakan tiga sektor industri, yaitu pariwisata, agrikultur, kesehatan, yang sejalan dengan misi G20. Mari mewujudkan Indonesia semakin digital, semakin maju,” kata Wayan.