Menkominfo Buka DEWG G20 ke-3, Ini Isu Prioritasnya

Rahmi Yati
Rabu, 20 Juli 2022 | 12:29 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
Bagikan

Bisnis.com, LABUAN BAJO - Rangkaian kegiatan Digital Economy Working Group Meeting (DEWG) Presidensi G20 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan membahas isu prioritas Digital Skills and Digital Literacy, serta isu ketiga Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust.

"Keduanya penting untuk mengatur pengembangan kerangka ekosistem digital global Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Rabu (20/7/2022).

Dia menyebut keterampilan digital dan literasi digital ini merupakan persoalan seluruh masyarakat dan jadi tanggung jawab setiap pemangku kepentingan terkait baik pemerintah, industri swasta, dan entitas non pemerintah.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital secara masif menuntut pemerintah agar mempersiapkan masyarakat melalui keterampilan dan literasi digital demi tercapainya inklusifitas digital.

"Perjalanan kami dalam mengoptimalkan keterampilan dan literasi digital masih jauh di depan," ucapnya.

Lebih lanjut Johnny menuturkan, saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa masa depan data akan lebih besar dari apa yang dibayangkan hari ini. Maka dari itu, pembahasan mengenai Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust jadi sangat penting.

Dia menyebut, Indonesia membutuhkan tata kelola data yang bisa diterima secara umum yang menyatukan kesamaan pandangan, pendekatan, dan praktik terkait data tersebut dengan mempertimbangkan berbagai nilai yang relevan dengan Dataflow, yaitu untuk keadilan, keabsahan, transparansi, dan lebih luas lagi.

"Pengakuan terhadap aspek tersebut tidak hanya bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat memupuk kerja sama kita dalam memajukan inovasi teknologi digital secara komprehensif untuk semua," tuturnya.

Johnny menegaskan, masalah tata kelola data adalah tanggung jawab dan kepentingan bersama tidak hanya untuk negara berkembang, tetapi juga negara maju serta negara kurang berkembang.

Sebagai informasi, pertemuan ketiga DEWG ini turut dihadiri 20 delegasi (17 delegasi hadir fisik dan 3 delegasi menghadiri secara virtual) dari negara-negara anggota G20 yang akan mendiskusikan kerja sama penanganan aliran data lintas batas dan fondasi yang kuat untuk pemahaman mengenai aliran data lintas batas negara.

DEWG merupakan pertemuan kelompok kerja ekonomi digital yang pertama kali dilaksanakan pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini, setelah elevasi dari Digital Economy Task Force (DETF) pada Presidensi G20 Italia, Agustus tahun 2021.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan tiga agenda atau isu prioritas dalam penyelenggaraan DEWG, yakni Post Covid-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Digital Literacy, serta Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust. Ketiga isu tersebut diharapkan mendorong ruang digital bermanfaat dan data yang bernilai tinggi secara ekonomis.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper