Pemerintah Bangun Super App, Menteri Johnny Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah

Rahmi Yati
Selasa, 12 Juli 2022 | 12:01 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memberikan keterangan saat konferensi pers Komunikasi Publik Penanganan Virus Corona di Jakarta, Senin (3/2). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memberikan keterangan saat konferensi pers Komunikasi Publik Penanganan Virus Corona di Jakarta, Senin (3/2). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate berencana akan mengintegrasikan 24.400 aplikasi milik pemerintah yang ada saat ini ke dalam satu aplikasi super (super app). 

Menurutnya, keberadaan puluhan ribu aplikasi tersebut harus ditata ulang lantaran jumlahnya saat ini terlalu banyak dan tidak efisien.

"Bahkan di setiap kementerian dan lembaga atau Pemda masing-masing mempunyai aplikasi yang berbeda di setiap sub-unitnya. Sangat tidak efisien," kata Johnny dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, dikutip dari Tayangan Youtube Bank Indonesia, Selasa (12/7/2022).

Nantinya, ucap Johnny, aplikasi kementerian dan lembaga ini satu per satu akan dipadamkan dan dialihkan ke super app secara bertahap. Langkah ini juga dinilai lebih efisien dan dapat menghemat anggaran dibandingkan yang dikeluarkan saat ini.

Dia menambahkan, platform ini nantinya akan jadi layanan publik terpadu untuk menghasilkan satu data, bagian dari implementasi kebijakan berbasis data. Paling tidak, pemerintah hanya butuh 8 aplikasi yang terintegrasi untuk memudahkan komunikasi.

"Puluhan triliun hematnya, kalau itu bisa dilakukan luar biasa untuk kita. Ini sedang kita siapkan dalam roadmap Kominfo," tuturnya. 

Seiring dengan itu, Johnny juga menyebut pihaknya berencana membangun empat pusat data berbasis government cloud. Sebab, dari 2.700 pusat data dan server pemerintah saat ini hanya 3 persen yang berbasis cloud. Hal itu tentu disayangkan lantaran menyulitkan dalam penyatuan data pemerintahan. 

Pembangunan pusat data ini diyakini akan mendukung kebijakan satu data Indonesia dalam program electronic government dan pengambilan keputusan berbasis data driven policy

"Jadi perlu kita siapkan dengan benar," imbuhnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper