Menkominfo Bakal Lebur 24.000 Aplikasi Pemerintah Jadi Super Apps

Rahmi Yati
Senin, 11 Juli 2022 | 19:43 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara kick off Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate berencana membuat aplikasi super (super apps) untuk melebur 24.000 aplikasi pemerintah yang berjalan tidak efisien.

"Bahkan di setiap kementerian dan lembaga atau Pemda masing-masing mempunyai aplikasi yang berbeda di setiap sub-unitnya. Sangat tidak efisien," kata Johnny dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, dikutip dari Tayangan Youtube Bank Indonesia, Senin (11/7/2022).

Menurutnya, keberadaan puluhan ribu aplikasi tersebut harus ditata ulang, salah satunya dengan menggabungkan dan mengintegrasikannya ke dalam satu aplikasi super.

Adapun dia menuturkan, nantinya aplikasi kementerian dan lembaga ini satu per satu akan dipadamkan dan dialihkan ke super app yang dinilai lebih efisien dan menghemat anggaran dibandingkan dengan yang dikeluarkan saat ini.

"Puluhan triliun hematnya, kalau itu bisa dilakukan luar biasa untuk kita," ucap Johnny.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyebut pihaknya berencana membangun empat pusat data berbasis government cloud.

Sebab, sanbungnya, dari 2.700 pusat data dan server pemerintah saat ini hanya 3 persen yang berbasis cloud. Hal itu tentu disayangkan lantaran menyulitkan dalam penyatuan data pemerintahan.

"Pembangunan pusat data ini akan mendukung kebijakan satu data Indonesia dalam program electronic government dan pengambilan keputusan berbasis data driven policy. Jadi perlu kita siapkan dengan benar," imbuhnya.

Adapun untuk tahap pertama, Johnny menyebut akan membangun pusat data itu di Jakarta, Batam, IKN Nusantara, dan Labuan Bajo. Selain itu, pembangunan pusat data juga harus berbasis tiga hal mencakup potensi ketersediaan kapasitas listrik yang memadai, koneksi fiber optik, dan coolling water system.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper