Menkominfo: Indonesia Butuh Kapasitas Satelit 1 Tbps pada 2030

Rahmi Yati
Senin, 11 Juli 2022 | 14:47 WIB
Stasiun bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Stasiun bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia membutuhkan setidaknya 1 Tbps kapasitas satelit sampai dengan 2030.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan saat ini baru terdapat 8 satelit untuk kebutuhan telekomunikasi nasional dengan kapasitas total 50 Gbps.

Dari jumlah itu, dia menyebut 27 Gbps-nya digunakan oleh sektor pemerintah sehingga memang membutuhkan dana yang cukup besar untuk menghadirkan layanan tersebut.

"Sisanya digunakan untuk sektor privat telekomunikasi," kata Johnny dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, dikutip dari Tayangan Youtube Bank Indonesia, Senin (11/7/2022).

Maka dari itu, sambung Menkominfo, saat ini pemerintah tengah menyiapkan dua High throughput satellites (HTS) yang sedang diproduksi dengan kapasitas 2x150 Gbps atau 300 Gbps (6 kali kapasitas satelit yang ada saat ini).

"Tahun depan di kuartal I akan diluncurlam satu satelit 150 Gbps dari Amerika Serikat dan kuartal kedua akan diluncurkan satelit kedua dengan kapasitas yang sama, satelit Eropa," imbuh dia.

Johnny menambahkan, selain dua HTS tersebut, Kemenkominfo juga baru-baru ini telah memberikan Hak Labuh (Landing Right) pada satelit Low Earth Orbit (LEO) dari Starlink.

Dia menegaskan bahwa kehadiran satelit ini bukan untuk operasi penyedia jasa internet (Internet service provider/ISP), tetapi sebagai bagian dari tulang punggung infrastruktur telekomunikasi.

"Ada juga opetator lain seperti One Web yang saat ini sedang kami evaluasi yang juga berkeinginan memberikan layanan infrastruktur tulang punggung kita," tutur Johnny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper