Bisnis.com, JAKARTA - Tren perkembangan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia terus menunjukkan kenaikan. Bahkan, jumlah startup di Tanah Air diprediksi masih akan terus bertambah kendati saat ini juga banyak gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tersebut.
Startup sendiri merupakan istilah yang berarti perusahaan rintisan. Artinya, perusahaan yang baru berjalan atau belum lama beroperasi dan terus mengembangkan pangsa pasarnya.
Di dalam negeri sendiri, terdapat sejumlah startup yang sukses menyandang gelar unicorn, yakni perusahaan dengan nilai valuasi melampaui US$1 miliar atau sekitar Rp14,3 triliun. Berikut rinciannya dirangkum dari riset Daily Social, Sabtu (18/6/2022):
1. Bukalapak
Perusahaan rintisan ini berhasil meraih status unicorn pada 2018 dengan suntikan dana dari sejumlah grup investor besar, di antaranya 500 Startups dan Emtek Grup.
Perusahaan yang didirikan oleh oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid itu juga telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sejak akhir Juli 2021.
2. Traveloka
Startup yang bergerak di bidang pemesanan hotel dan travel ini telah menerima gelar unicorn pada 2017 usai mendapat kucuran dana dari perusahaan di bidang yang sama yakni Expedia, pada Juli 2017. Kini, angka valuasi Traveloka mencapai US$3 miliar atau setara dengan Rp42,6 triliun.
3. Kopi Kenangan
Sebagai perusahaan rintisan yang berkembang di bidang kuliner, Kopi Kenangan berhasil mendapatkan gelar unicorn pada 27 Desember 2021, bahkan mengeklaim sebagai perusahaan New Retail F&B pertama yang berhasil mendapat titel unicorn di Indonesia dan Asia Tenggara.
Perusahaan ini telah memiliki valuasi di atas Rp14 triliun setelah memperoleh pendanaan seri C senilai Rp1,3 triliun pada 2021.
4. Akulaku
Akulaku didirikan pada 2014. Startup inu bergerak di bidang keuangan dan teknologi yang memberikan layanan pembiayaan (fintech lending).
Baru-baru ini Akulaku masuk dalam daftar startup unicorn. Perusahaan rintisan tersebut menerima pendanaan US$10 miliar, sehingga menjadikannya unicorn dengan valuasi US$2 miliar.
5. OVO
Salah satu anak perusahaan Lippo Group yang bergerak di bidang sistem pembayaran digital ini
juga sudah menyandang gelar sebagai unicorn. Pada 2018, OVO mendapatkan investasi dari Tokyo Century sebesar US$120 juta atau sekitar Rp1,7 triliun.
6. Kredivo
Kredivo merupakan startup di bawah naungan PT FinAccel Teknologi Indonesia yang berdiri pada Desember 2015 dan bergerak di bidang jasa peminjaman kredit. Kredivo resmi menjadi unicorn pada pertengahan 2021.
7. Xendit
Xendit turut masuk ke dalam daftar perusahaan rintisan Indonesia dengan status unicorn. Sebelumnya, startup ini telah menerima pendanaan seri C senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.
Fintech ini didirikan oleh Moses Lo pada 2015 dan bergerak di bidang layanan sistem pembayaran untuk mempermudah transaksi pelaku bisnis, di antaranya e-commerce, UMKM, startup hingga perusahaan koperasi.
8. Ajaib
Startup Ajaib merupakan fintech (financial technology atau teknologi finansial) yang berkecimpung di bidang investasi, yaitu reksa dana dan saham.
Setelah menerima suntikan dana Seri B dari DST Global senilai US$153 juta atau Rp2,2 triliun, Ajaib jadi salah satu perusahaan rintisan di Indonesia yang menyandang status unicorn hanya dalam waktu 2,5 tahun saja.
Selain ke-8 startup tersebut, Daily Social juga memasukkan Blibli dan JD.ID dalam daftar. Namun, kedua startup tersebut tidak membuka valuasinya.