Bisnis.com, JAKARTA - Startup edtech RevoU baru saja merilis laporan terbarunya mengenai pertumbuhan karyawan di beberapa startup di Indonesia.
RevoU menggunakan data dari LinkedIn Premium Insight terakhir pada 27 Mei 2022 serta berdasarkan riset artikel "Most funded" dan "Recently funded" di Tech in Asia dan Daily Social. Startup yang dipilih pun harus harus mengalami minimal pertumbuhan karyawan sebesar 30 persen atau pertambahan karyawan 100 orang.
Hasilnya ada 53 perusahaan yang masuk ke dalam daftar, tapi hanya 10 perusahaan yang pertumbuhan karyawannya paling pesat masuk dalam analisa dan infografik studi berbasis data RevoU.
Startup techcar atau mobil bekas Moladin berhasil menduduki peringkat pertama dengan peningkatan jumlah karyawan 567 persen; dari 97 karyawan pada 2021, menjadi 647 karyawan pada 2022. Hal ini pun bisa didasari oleh pendanaan seri B sebesar US$95 juta pada Mei 2022 dan awal tahun sebanyak US$42 juta.
Startup Edutech Sekolah.mu menduduki posisi kedua dengan peningkan 157 persen dari 382 karyawan pada 2021 menjadi 980 karyawan pada 2022.
Peringkat ketiga diisi oleh Startup Fintech Flip,Flip mengalami peningkatan 142 persen dari sebelumnya 174 karyawan menjadi 421 karyawan. Baru-baru ini pun Flip meraih pendanaan Seri B senilai total US$103 juta atau setara dengan Rp1,5 triliun.
Pendanaan Seri B putaran kedua dipimpin oleh Tencent dengan partisipasi dari Block, Inc. (sebelumnya bernama Square, Inc.) dan investor pendahulu (existing), Insight Partners. Pendanaan ini senilai US$55 juta atau Rp811 miliar.
Ini 10 Startup dengan Pertumbuhan Karyawan Pesat
- Moladin (567 persen) - 97 menjadi 647 karyawan
- Sekolah.mu (157 persen) - 382 menjadi 980 karyawan
- Flip (142 persen) - 174 menjadi 421 karyawan
- Ajaib (133 persen) - 190 menjadi 443 karyawan
- Ula (126 persen) - 294 menjadi 663 karyawan
- Waresix (111 persen) - 183 menjadi 387 karyawan
- Zenius (100 persen) - 606 menjadi 1205 karyawan
- eFishery (95 persen) - 408 menjadi 795 karyawan
- Bibit (94 persen) - 262 menjadi 508 karyawan
- Cakap (93 persen) - 182 menjadi 352 karyawan