Bisnis.com, JAKARTA - Pengiriman ponsel pintar atau smartphone di Indonesia tumbuh 5 persen (year on year/yoy) pada 2021. Pertumbuhan ini dinilai tidak terlepas dari teknologi yang ditawarkan dan strategi marketing atau pemasaran yang dilakukan vendor.
Pengamat gawai dari Komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan saat ini sudah banyak ponsel yang menggunakan komponen terbaik, seperti chipset terbaru dan tercepat, kamera dan layar terbaik, body spesial, dan lainnya.
Selain itu menurutnya, setiap brand punya cara masing-masing untuk memasarkan unitnya dan menyasar kategori target market. Ada yang mengedepankan harga, spesifikasi, kelengkapan fitur dan lainnya.
"Ada yang masif menawarkannya di iklan online dan offline, sehingga masuk benak pembeli. Promo-promo termasuk cicilan, cashback, pengiriman gratis, bonus aksesori atau software juga membuat gaung produk yang ditawarkan jadi lebih terasa dan diketahui lebih banyak peminat," kata Lucky, Senin (6/6/2022).
Sementara itu, berdasarkan laporan Counterpoint, Oppo Indonesia dinilai jadi merk yang merajai pasar domestik sepanjang 2021 dengan pangsa pasar mencapai 21,8 persen dari total penjualan smartphone di dalam negeri.
Menanggapi hal itu, PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan tren pengguna ponsel di 2021 lebih menitik beratkan pada berbagai fitur yang memang mendukung kebutuhan konsumen.
"Tentunya selain beberapa fitur yang memang mereka butuhkan, yang jadi alasan Oppo dapat mencapai posisi tersebut adalah bagaimana kami berupaya memenuhi kebutuhan konsumen mulai dari fitur hingga kebutuhan untuk pemakaian perangkat dalam jangka panjang," ujar Aryo.
Sebagai informasi, laporan Counterpoint mencatat pengiriman ponsel pintar atau smartphone di Indonesia tumbuh 5 persen (year on year/yoy) pada 2021.
Berdasarkan laporan itu, pabrikan smartphone Oppo masih merajai pasar domestik pada tahun lalu. Hal tersebut lantaran pangsa pasarnya mencapai 21,8 persen dari total penjualan smartphone di dalam negeri. Meski demikian, persentase itu lebih rendah ketimbang 2020 yang sebesar 22 persen.
Adapun posisi kedua ditempati Vivo yang meraih pangsa pasar sebesar 21 persen pada 2021. Angka tersebut juga turun dari 2020 yang mencapai 19,5 persen.
Kemudian, pangsa pasar Xiaomi naik dari 18,2 persen menjadi 18,9 persen. Sementara Samsung mengalami penurunan pangsa pasar dari 16,4 persen jadi 16,1 persen.
Realme juga berhasil meningkatkan pangsa pasarnya dari 11,3 persen jadi 11,4 persen. Sedangkan merek smartphone lainnya meraih pangsa pasar sebesar 12,3 persen.