Industri Gim Menjanjikan, tapi Masih Jadi Makanan Empuk Pemain Asing

Rahmi Yati
Kamis, 2 Juni 2022 | 21:42 WIB
Ilustrasi pemain gim mobile/Samsung.com
Ilustrasi pemain gim mobile/Samsung.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bermain gim kini bukan lagi sekadar mengisi waktu luang, apalagi hanya membuang-buang waktu. Lewat aktivitas ini, seseorang bisa benar-benar jadi seperti atlet yang bisa menghasilkan banyak uang dan karir cemerlang.

Wakil Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Adam Ardisasmita mengatakan secara pasar, dari tahun ke tahun industri gim di Indonesia tumbuh dengan sangat cepat. Bahkan salah satu yang tercepat di Asean.

Menurutnya, hal ini dipicu oleh akses gim kepada masyarakat yang makin dekat karena harga perangkat untuk bermain gim (HP) makin murah dan akses internet makin terjangkau.

"Terakhir, orang indonesia spending untuk beli gim dalam setahun mencapai US$1,7 miliar," katanya, Kamis (2/6/2022).

Dia optimistis tren ini akan tumbuh dan makin banyak orang Indonesia yang bisa mengakses gim. Jenis permainannya pun akan beragam sehingga bukan lagi anak-anak dan remaja yang bermain gim, tetapi orang dewasa pun bisa ikut menikmatinya.

Nilai pasar yang besar ini, sambung Adam, tentu jadi peluang yang sangat baik untuk pekerja kreatif di Indonesia. Para game developer memiliki akses untuk menangkap peluang tersebut.

Bahkan, dia menilai karena sifatnya yang digital, video game bisa dengan mudah untuk diekspor dan memakan pasar global. Namun tantangannya adalah ekosistem industri pengembangan gim di Indonesia masih baru dan tertinggal dengan negara-negara lainnya seperti Amerika, Cina, Jepang, Korea, dan lainnya.

"Dari sisi ketersediaan talenta yang berkualitas hingga akses pendanaan jadi faktor penting untuk bisa mengejar. Saat ini, kurang dari 2 persen market di Indonesia yang revenuenya mengalir ke pengembang gim lokal. Spending masyarakat Indonesia masih didominasi oleh gim asing," keluhnya.

Bagi Adam, hal tersebut tentu jadi "PR" bersama agar bisa meningkatkan kualitas dari gim lokal untuk bisa bersaing di tengah berbagai tantangan yang ada.

Kendati demikian, dia juga tidak menampik bila sejak 2015, pemerintah sudah memberikan fokus besar pada industri gim. Program-program mulai dari pencetakan talenta, business match making, program pendanaan, dan lainnya sudah diberikan secara penuh. Regulasi yang ada pun sangat berpihak pada pengembang gim lokal.

"Dari operator sendiri juga mulai menjajaki diskusi yang intensif untuk mendukung industri gim. Mereka memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mendistribusikan dan menggapai pengguna gim di Indonesia," imbuhnya.

TIDAK KALAH BERSAIG

Industri Gim Menjanjikan, tapi Masih Jadi Makanan Empuk Pemain Asing

Suasana babak Grand Final Piala Presiden Esports 2019 yang berlangsung di Istora Senayan pada Minggu (31/3/2019). - Bisnis/Rahmad Fauzan

Terpisah, pengamat gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian menilai perkembangan industi gim di Indonesia tidak kalah dengan perkembangan gim di negara-negara maju, terutama dari sisi pengguna.

Menurutnya, kendati dari sisi aplikasi gim buatan lokal belum begitu banyak, tetapi sudah berkembang cukup baik.

"Industri game mobile sekarang paling besar, lebih besar daripada game PC dan konsol digabungkan. Bahkan revenue Google di Playstore, 78 persen berasal dari aplikasi game dan pada AppStore Apple sebesar 60 persen," ujar Lucky.

Dia menyebut industri gim sudah jadi industri yang sangat serius, bahkan sudah jadi salah satu cabang olahraga resmi dunia yang dikenal dengan e-Sport. Bahkan pada tahun lalu, nilai industri game mobile sekitar Rp1.300 triliun di seluruh dunia.

Tren positif tersebut juga dirasakan di Indonesia dengan team e-Sport yang dikelola profesional dan turnamen-turnamen berkelas. Padahal dulu, ujar Lucky, jadi gamer hanya dianggap buang-buang waktu.

"Namun sekarang ini [gamer] benar-benar seperti atlet yang bisa jadi mata pencarian dan karir. Bahkan dengan nilai pendapatan yang fantastis," ucapnya.

Bicara keseriusan gim, tambah Lucky, tim-tim e-Sport juga banyak dibentuk oleh para artis terkenal dalam negeri. Selain industri gaming yang serius, sebenarnya pemain gim terbesar, terutama mobile adalah gamer casual, yakni orang-orang biasa yang sekadar senang bermain gim. Jumlahnya ini bisa mencakup 78 persen dari pengguna gim.

"Para pemain gim ini bisa menghabiskan 55 persen waktunya berinteraksi dengan smartphone untuk bermain gim," tutupnya.

Sementara itu sebagai salah satu operator seluler yang berkomitmen mendukung pengembangan cabang olahraga e-sports Tanah Air, Smartfren meluncurkan kartu perdana gaming yang memberikan manfaat lebih besar untuk anak-anak muda penggemar e-sports. Kartu ini ditawarkan dengan harga Rp16.000 yang berlaku selama 10 hari.

Deputy CEO Mobility Smartfren Sukaca Purwokardjono mengatakan dengan kartu perdana khusus gaming ini, diharapkan anak-anak muda Indonesia akan makin mudah mendapatkan layanan internet terbaik untuk meningkatkan ketangkasannya, sekaligus berkontribusi pada pengembangan cabang olahraga e-sports.

"Selain itu, para pelanggan kartu perdana ini juga bakal mendapatkan keuntungan khusus berupa diamond yang dapat ditukarkan dengan macam-macam virtual items di dalam game FreeFire dan Mobile Legends," tuturnya.

Dia mengeklaim kartu perdana ini didukung koneksi internet 100 persen 4G dan akses internet terbaik untuk mengakses gim populer. Saat ini, kartu tersebut sudah bisa didapatkan secara online melalui berbagai e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada, atau secara offline di Indomaret.

Telkomsel juga memiliki layanan paket internet khusus untuk bermain gim salah satunya GamesMAX Unlimited Play, yakni paket khusus hanya untuk kuota gim dari Telkomsel yang dapat digunakan untuk bermain game online.

Dengan paket ini, pelanggan akan mendapatkan voucer Mobile Legends atau Free Fire gratis dengan paket GamesMAX Unlimited Play dengan rincian Kuota Utama dapat digunakan di jaringan 2G/3G/4G untuk mengakses semua aplikasi. Kemudian Kuota Game tersedia untuk memainkan beberapa gim ternama lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper