Jaringan 3G Bakal Padam, Ini Pesan YLKI buat Operator Seluler dan Pemerintah

Rahmi Yati
Kamis, 17 Maret 2022 | 12:01 WIB
Teknisi melakukan pengecekan pada salah satu base transceiver station (BTS) di Jakarta, Senin (27/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan pengecekan pada salah satu base transceiver station (BTS) di Jakarta, Senin (27/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi mengatakan peralihan jaringan 3G ke 4G sebagai salah satu contoh inovasi teknologi yang tengah berjalan perlu diimbangi dengan edukasi dan pelayanan yang baik kepada masyarakat selaku konsumen atau pengguna.

Menurutnya, diperlukan sejumlah inovasi untuk memberikan pelayanan yang baik, hingga efisiensi kepada perusahaan teknologi dan masyarakat. Tentunya, dengan masuknya perubahan dan transisi ini akan memberikan kualitas yang lebih baik kepada konsumen.

"Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan pemerintah maupun pelaku industri sebelum menyuntik mati 3G di Indonesia. Mulai dari kesiapan infrastruktur, akses, hingga pemerataan kualitas telekomunikasi hingga wilayah 3T [Terdepan, Terpencil dan Tertinggal]," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (16/3/2022).

Sularsi menyebut ketika akan melakukan transisi ini, pemerintah dan industri sudah harus memiliki peta pengguna dan wilayah dari masing-masing daerah, apakah mereka masih menggunakan layanan 3G dan lainnya. Proses pemadaman pun perlu dilakukan bertahap agar masyarakat bisa bersiap-siap.

Selain itu, sambung dia, penting diberikan edukasi untuk sosialisasi perubahan jaringan ini. Sebab, masyarakat harus tahu bahwa dengan migrasi ini, industri telekomunikasi akan menyediakan broadband yang lebih baik dan cepat.

"Masyarakat sebagai konsumen memiliki hak akan informasi yang tepat dari pemerintah maupun pelaku industri telekomunikasi terkait peralihan jaringan 3G ke 4G. Telekomunikasi adalah kebutuhan dasar dan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan pelayanan dengan merata. Dengan teknologi, masyarakat bisa membangun edukasi dan ekonomi lebih berkembang dan merata," imbuh Sularsi.

Sementara itu, Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BKPN) Heru Sutadi mengatakan penghentian 3G memang sudah diperlukan agar internet cepat bisa hadir di Tanah Air.

Menurutnya, jaringan 3G merupakan layanan data yang memang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Jaringan tersebut berbeda dengan 2G yang mengandalkan layanan seperti SMS.

"Kecepatan atas akses internet diperlukan sesuai kebutuhan zaman. 3G digunakan data. Layanan data tergantikan 4G dan 5G yang punya kecepatan besar, latensi kecil sehingga lebih mendukung perkembangan dan kebutuhan masyarakat saat ini," kata Heru.

Dia menilai saat ini jaringan 4G sudah mulai merata di dalam negeri termasuk di daerah-daerah terpencil. Apalagi, sambungnya, pemerintah juga akan memasang 12.548 Base Transceiver Station (BTS) di daerah 3T.

"Jadi kalau dari sisi operator telekomunikasi 3G memang sudah saatnya juga karena dia beda dengan 2G karena akan lebih banyak digunakan untuk layanan data. Sementara layanan data ini sudah tergantikan oleh 4G dan 5G yang memiliki kecepatan lebih besar, latensi juga lebih kecil sehingga lebih mendukung kebutuhan masyarakat saat ini," ucapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper