Indef Optimistis Performa GoTo di Bursa Lebih Baik dari BUKA

Ahmad Thovan Sugandi
Selasa, 15 Maret 2022 | 19:19 WIB
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPOPT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dinilai lebih realistis dan telah menyesuaikan keadaan pasar dan dengan itu, peformanya diramalkan dapat lebih baik dibandingkan Bukalapak (BUKA).

Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan GoTo telah mempelajari harga saham industri digital di tingkat global serta naik turunnya harga saham Bukalapak di BEI. Dengan itu, dia menilai GoTo menawarkan harga saham awal yang tidak setinggi Bukalapak.

"Artinya mereka [GoTo] tidak seoptimis Bukalapak untuk mendapatkan tambahan modal, namun mecoba realistis dengan keadaan pasar yang memang belum sebaik yang diharapkan," ujarnya, Senin (15/6/2022).

Menurut Huda, nilai valuasi yang tinggi belum dapat mengerek harga saham secara optimal. Selain faktor keuangan, belum meratanya pemahaman mengenai potensi dari perusahaan teknologi turut mempengaruhi performa saham startup.

Oleh karena itu, dia menilai GoTo pasti akan menjadikan Bukalapak sebagai benchmarking terhadap harga saham IPO GoTo.

"Maka seharusnya bisa menjadikan pelajaran untuk GoTo agar bisa menggunakan dana IPO untuk keperluan lebih bagus dibandingkan Bukalapak," jelas Huda.

Menurutnya, dana dari IPO dapat digunakan untuk bersaing dengan ekosistem aplikasi super milik kompetitor, yaitu Shopee dan Grab, serta melakukan ekspansi.

"Saya optimis peforma GoTo lebih baik dari Bukalapak," ujarnya.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan kebanyakan dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan.

"Dana itu akan kami gubakan untuk modal kerja, mengakselerasi produk yang kami luncurkan," ujarnya dalam konfrensi pers, Senin (15/3/2022).

Selain itu, Andre memaparkan dana IPO akan digunakan juga untuk membangun infrastruktur dan sumber daya teknologi. Menurutnya, perusahaannya meyiapkan rencana pembagian dana yang akan diinvestasikan di anak perusahaan GoTo, yaitu Gojek, Tokopedia, dan Gopay.

Sebagai informasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo atau Perusahaan), salah satu ekosistem digital di Indonesia, resmi mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham di BEI, Selasa (15/3/2022). IPO GoTo diharapkan dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun (US$1,1 miliar).

Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp316 hingga Rp346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun (US$26,2 miliar) dan Rp413,7 triliun (US$28,8 miliar).

Grup GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan. Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022.

Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper