Bisnis.com, JAKARTA - Deteksi teleskop di bumi menemukan planet mirip Tatooine.
Tatooine adalah planet gurun fiksi yang muncul dalam franchise Star Wars. Ini adalah dunia terpencil berwarna krem yang mengorbit sepasang bintang biner, dan dihuni oleh pemukim manusia dan berbagai bentuk kehidupan lainnya.
Pengamat melihat Kepler-16b sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit dua bintang, mirip dengan dunia yang digambarkan dalam seri asli "Star Wars" - menggunakan teleskop berukuran 75 inci (193 sentimeter) yang relatif sederhana.
Teleskop ini terletak di Observatoire de Haute-Provence, kira-kira 60 mil (100 kilometer) utara Marseilles, Prancis. Tim peneliti yang dipimpin Universitas Birmingham mengatakan bahwa deteksi menunjukkan nilai menggunakan teleskop berbasis darat "dengan efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah daripada menggunakan pesawat ruang angkasa."
Planet ini awalnya ditemukan di luar angkasa menggunakan metode transit, di mana planet itu melintas di depan salah satu bintangnya di depan teleskop luar angkasa NASA Kepler yang sekarang sudah pensiun. Teleskop yang berbasis di Prancis mengkonfirmasi dunia melalui metode kecepatan radial, yang melihat tarikan gravitasi yang diinduksi planet pada bintang atau bintang induknya.
Tim tersebut mengatakan bahwa penemuan tersebut menandai serangkaian pekerjaan baru yang mereka rencanakan untuk dilakukan terkait dengan apa yang disebut "planet melingkar", yang berarti planet yang mengorbit dua bintang.
Para ilmuwan berharap teleskop mereka selanjutnya akan menemukan planet jenis ini yang sebelumnya tidak diketahui, membantu para astronom mempelajari bagaimana pembentukan planet terjadi di tata surya dengan dua bintang. Secara tradisional, planet diyakini terbentuk dalam piringan gas dan debu protoplanet yang mengelilingi bintang muda, tetapi tidak jelas apakah sistem sirkumbiner dapat mendukung lingkungan ini.
"Dengan menggunakan penjelasan standar ini, sulit untuk memahami bagaimana planet sirkumbiner bisa ada," kata penulis utama Amaury Triaud, peneliti exoplanet Birmingham, dalam pernyataannya dilansir dari Space.com.
"Itu karena kehadiran dua bintang mengganggu piringan protoplanet, dan ini mencegah debu menggumpal menjadi planet, sebuah proses yang disebut akresi."
Triaud menyarankan planet itu mungkin terbentuk jauh dari dua bintang dan kemudian bermigrasi ke dalam. Tetapi penelitian lebih lanjut dapat mengungkapkan skenario alternatif yang membentuk planet berbintang ganda, yang pada gilirannya dapat membentuk teori para ilmuwan tentang bagaimana planet terbentuk secara lebih umum.
Sebuah studi berdasarkan penelitian itu diterbitkan Selasa (22 Februari) di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.