Bisnis.com, JAKARTA - Teleskop ruang angkasa terbesar dan paling kuat di dunia tiba di pos pengamatannya 1 juta mil dari Bumi pada hari Senin, 24 Januari 2022 atau sebulan setelah lepas landas.
Teleskop Luar Angkasa bernama James Webb itu, menembakkan pendorong roketnya untuk mengorbit di sekitar matahari, dan NASA mengkonfirmasi bahwa operasi itu berjalan sesuai rencana.
"Kami selangkah lebih dekat untuk mengungkap misteri alam semesta. Dan saya tidak sabar untuk melihat pandangan baru pertama Webb tentang alam semesta musim panas ini!" Administrator NASA Bill Nelson mengatakan dalam sebuah pernyataan dilansir dari Hindustantimes.
Teleskop akan memungkinkan para astronom untuk mengintip lebih jauh ke masa lalu daripada sebelumnya, kembali ke masa ketika bintang dan galaksi pertama terbentuk 13,7 miliar tahun yang lalu. Itu hanya 100 juta tahun dari Big Bang, ketika alam semesta diciptakan.
Selain melakukan pengamatan bintang, Webb akan memindai atmosfer dunia asing untuk kemungkinan tanda-tanda kehidupan.
Teleskop diluncurkan dari Guyana Prancis pada Natal. Satu setengah minggu kemudian, sebuah sunshield sebesar lapangan tenis terbentang di teleskop. Cermin utama instrumen berlapis emas 21 kaki (6,5 meter), dibuka beberapa hari kemudian.
Cermin utama memiliki 18 segmen heksagonal, masing-masing seukuran meja kopi, yang harus disejajarkan dengan susah payah sehingga terlihat sebagai satu tugas yang akan memakan waktu tiga bulan.
Menurut penjelasan NASA di akun twitter @nasawebtelescope, Webb dapat mengakses hampir separuh langit pada saat tertentu, dan seluruh langit selama 6 bulan.
? Views: Webb can access nearly half the sky at any given moment, and the entire sky over the course of 6 months.
— NASA Webb Telescope (@NASAWebb) January 21, 2022
Watch this video to learn more: https://t.co/Q6naL7SGLZ
"Kami sudah sebulan dan bayinya bahkan belum membuka matanya," kata Jane Rigby, ilmuwan proyek operasi, tentang instrumen inframerah teleskop. "Tapi itulah sains yang kami nantikan."
Pesawat ruang angkasa seberat 7 ton akan berputar-putar di sekitar titik itu sambil juga mengelilingi matahari. Itu akan selalu menghadap sisi malam Bumi untuk menjaga detektor inframerahnya sedingin mungkin.
Pada jarak 1 juta mil (1,6 juta kilometer), Webb lebih dari empat kali jaraknya dengan bulan.
Webb diharapkan beroperasi selama lebih dari satu hingga dua dekade.