Bisnis.com, JAKARTA — Komet asing 3I/ATLAS menjadi objek antarbintang terbesar yang pernah terlihat, menurut sejumlah foto yang diungkap Observatorium Vera C. Rubin baru-baru ini. Beberapa peneliti mengaitkannya dengan pesawat Alien.
Dilansir Livescience (29/07/25), 3I/ATLAS ditemukan pada 1 Juli, meluncur menuju matahari dengan kecepatan lebih dari 210.000 km/jam. Kurang dari 24 jam setelahnya, NASA mengkonfirmasi bahwa benda ini adalah objek antarbintang (ISO) ketiga yang diketahui.
Simulasi komputer yang menelusuri kemungkinan wilayah asalnya menunjukkan, usia komet tersebut dapat mencapai 3 miliar tahun lebih tua dari Bumi, yang berpotensi menjadikannya komet tertua yang pernah terdeteksi.
Hingga saat ini, peneliti telah berhasil mengungkap ukuran komet tersebut. Koma (Awan es, debu, dan gas yang mengelilingi komet) 3I/ATLAS berdiameter hingga 24 km. Namun, ukuran inti esnya, atau kulit terluarnya masih menjadi misteri.
Dalam studi terbaru yang diunggah tanggal 17 Juli, sekelompok peneliti lainnya berhasil mengungkap ukuran inti komet dengan set data awal Vera C. Rubin.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan inti komet kemungkinan memiliki radius sekitar 3,5 mil, dengan margin kesalahan sekitar 0,4 mil atau 0,7 km.
Studi tersebut juga memberikan para ilmuwan gambaran yang lebih baik tentang koma komet dan membantu mengidentifikasi sejumlah besar debu dan es air yang mengelilingi intinya.
Temuan tambahan ini merupakan bukti lebih lanjut dari pernyataan 3I/ATLAS adalah komet alami, bukan wahana antariksa terselubung yang dikirim peradaban alien maju, seperti isu yang berkembang secara kontroversial oleh beberapa peneliti dalam beberapa minggu terakhir.
Hingga saat ini, hanya ada dua ISO lain yang pernah dikonfirmasi keberadaannya, yaitu 1I/’Oumuamua pada 2017, dan 2I/Borisov yang terlihat pada 2019. Namun, para astronom telah lama menduga adanya lebih banyak ISO yang sudah melewati tata surya tanpa terdeteksi.
Observatorium Vera C. Rubin yang terletak di Andes Chile dilengkapi dengan kamera digital terbesar di dunia, yang akan segera memulai misi 10 tahun untuk memindai langit Belahan Bumi Selatan, yang dikenal sebagai Legacy Survey of Space and Time (LSST).
Teleskop itu merilis gambar pertamanya pada Juni, mengungkap lebih dari 10 juta galaksi dengan detail yang semakin disempurnakan, dan juga telah menemukan ribuan asteroid baru.
“Foto-foto baru yang dirilis mampu menentukan ukuran 3I/ATLAS 10 hari setelah objek itu ditemukan, akan menunjukkan kapabilitas teleskop Vera C. Rubin untuk mengeksplorasi penemuan lainnya,” kata Tim Peneliti, dikutip dari Livescience.
Banyak dari kalangan ahli percaya, observatorium tersebut akan merevolusi studi ISO dan memperkirakan Observatorium Vera C. Rubin dapat mendeteksi hingga 50 benda langit asing baru dalam dekade berikutnya. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)