18 Februari 1930 Planet Pluto Ditemukan, Intip Sejarahnya

Alifian Asmaaysi
Jumat, 18 Februari 2022 | 12:02 WIB
Planet Pluto ditemukan pada 18 Februari 1930./Sciencenews.org
Planet Pluto ditemukan pada 18 Februari 1930./Sciencenews.org
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tepat pada hari ini, 92 tahun yang lalu, Planet Pluto ditemukan pada 18 Februari 1930. Planet ini paling dingin dari semua planet.

Adapun jarak Pluto dari Matahari sekitar 39,5 unit astronomi (AU). Jarak ini hampir 40 juta kali lebih jauh dibandingkan jarak Bumi dari Matahari. Maka tak heran, Pluto menjadi planet paling dingin di tata surya.

Planet Pluto pertama kali diusulkan oleh Percival Lowell dengan teori bahwa goyangan di orbit Uranus dan Neptunus disebabkan oleh tarikan gravitasi benda planet yang tidak diketahui.

Pada 1929, Lowell dan WH Pickering melakukan pencarian Pluto dilanjutkan di Observatorium Lowell di Arizona. 

Pada 18 Februari 1930, Tombaugh menemukan planet kecil yang jauh dengan menggunakan teknik astronomi baru dari pelat fotografi yang dikombinasikan dengan mikroskop kedip.

18 februari sejarah planet pluto
18 februari sejarah planet pluto

Temuannya ini juga dikonfirmasi oleh beberapa astronom lain, dan pada 13 Maret 1930 yang merupakan peringatan kelahiran Lowell dan penemuan Uranus oleh William Herschel penemuan Pluto diumumkan kepada publik.

Dengan suhu permukaan diperkirakan sekitar -360 Fahrenheit, Pluto dengan tepat diberi nama Romawi yang dipersembahkan kepada dewa dunia bawah dalam mitologi Yunani, Pluto. 

Jarak rata-rata Pluto dari matahari hampir empat miliar mil, atau sekitar 50 kali lebih jauh dari matahari daripada Bumi. Pluto membutuhkan sekitar 248 tahun untuk menyelesaikan satu orbit. Ia juga memiliki orbit paling elips dan miring dari planet mana pun, dan pada titik terdekatnya dengan matahari ia melewati orbit Neptunus, planet kedelapan.

Setelah penemuannya, beberapa astronom mempertanyakan apakah Pluto memiliki massa yang cukup untuk mempengaruhi orbit Uranus dan Neptunus. Pada tahun 1978, James Christy dan Robert Harrington menemukan satu-satunya bulan Pluto yang diketahui, Charon, yang diperkirakan memiliki diameter 737 mil hingga 1.428 mil Pluto. 

Bersama-sama, diperkirakan bahwa Pluto dan Charon membentuk sistem planet ganda, yang memiliki massa yang cukup untuk menyebabkan goyangan di orbit Uranus dan Neptunus. 

Namun, pada Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional mengumumkan bahwa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet, karena aturan baru yang mengatakan bahwa planet harus "membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya". Karena orbit bujur Pluto tumpang tindih dengan orbit Neptunus, Pluto kemudian mantap didiskualifikasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper