Indonesia Bisa Jadi Pasar Terbesar Dompet Digital dan Paylater Asia Tenggara

Ahmad Thovan Sugandi
Kamis, 24 Februari 2022 | 09:23 WIB
Ilustrasi beli barang lewat e-commerce/Freepik.com
Ilustrasi beli barang lewat e-commerce/Freepik.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia disebut bakal menjadi pasar terbesar untuk dompet digital dan layanan bayar tunda (paylater) di Asia Tenggara.

2C2P, salah satu pemain payment gateway di Asia Tenggara yang fokus pada penyediaan solusi pembayaran enterprise, memprediksi hal tersebut terjadi pada 2025. Adapun, total belanja masyarakat menggunakan paylater di e-commerce akan meningkat 8,7 kali lipat dibandingkan dengan pada 2020.

Menurut IDC InfoBrief yang didukung oleh 2C2P, diprediksi akan ada tambahan seperempat milyar pengguna dompet digital baru di Asia Tenggara pada 2025, dengan Indonesia sebagai negara dengan tambahan pengguna terbesar sebanyak 130 juta pengguna baru.

Country Head 2C2P di Indonesia Adi Nugroho, menyebut, hadirnya opsi baru seperti dompet digital dan BNPL memberikan akses kepada masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan keuangan konvensional.

"Menurut kami jutaan pengguna baru ini adalah segmen baru yang perlu diakomodasi oleh para pelaku bisnis lokal," ujarnya dalam rilis, Rabu (23/2/2022).

Dari survei yang dilakukan International Data Corporation (IDC) di 2021, ditemukan adopsi digital payment terkini akan mampu tingkatkan penjualan merchant sebesar rata-rata 10 persen.

Adi menjelaskan, kini pemain besar di negara-negara Asia Tenggara sudah mulai cepat beradaptasi dan mengejar perkembangan metode pembayaran alternatif. Di Malaysia, transformasi yang dilakukan salah satu klien 2C2P yang bergerak di industri penerbangan menjadi contoh yang menarik untuk dilihat.

Menurutnya kehadiran payment gateway yang aman dan terkoneksi menyeluruh mampu memperluas jangkauan perusahaan ke para pengguna metode pembayaran alternatif. Jumlah pelanggan yang menggunakan pembayaran digital alternatif meningkat dari 10 persen ke hampir 30 persen terhadap total penjualan selama 2019.

Di negara lain seperti Thailand, kemunculan berbagai metode digital payment baru pun telah dikejar oleh pemain industri besar. Salah satunya oleh pelaku industri pos, Thailand Post yang pada 2018 mampu meningkatkan daya saing dan memperluas market share dengan mengintegrasikan layanan digital dan pembayaran digital lainnya ke dalam layanan.

Belajar dari berbagai pengalaman partner 2C2P di berbagai negara, Adi merekomendasikan sejumlah langkah bagi pelaku ritel ketika memutuskan untuk mengadopsi dompet digital dan BNPL.

Langkah pertama adalah mengadopsi sistem yang dapat mendukung beragam metode pembayaran dan mendukung pembayaran domestik dan internasional di berbagai negara. Setelah itu, dilalukan konsolidasi pembayaran offline dan online (omnichannel) dalam satu platform untuk optimalisasi operasional perusahaan.

Selanjutnya, menurut Adi, pastikan skalabilitas sistem pembayaran yang digunakan, sehingga mudah menyesuaikan dengan perubahan yang ada di sisi operasional. Adapun langkah terakhir adalah memilih partner penyedia sistem pembayaran dengan rekam jejak tinggi dari sisi keamanan data.

“Setiap negara memiliki keunikannya masing-masing, dengan tingkat penetrasi internet, tingkat akses keuangan, regulasi dan preferensi pengguna yang berbeda-beda. Jika hal ini dapat disikapi dengan baik, adopsi pembayaran digital akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan,” ujar Adi.

Sebagai informasi, 2C2P adalah salah satu penyedia payment gateway di Asia Tenggara. Sejak 2003, 2C2P telah membantu berbagai pelaku ritel global seperti IKEA, Lazada,

Thai Airways, untuk menerima dan melakukan pembayaran secara aman dan terintegrasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper