Kemenkominfo Berharap Solusi IoT Lebih Terjangkau dan Sederhana

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 19 Desember 2021 | 15:08 WIB
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga mahal dan rumit dinilai menjadi salah satu tantangan dalam implementasi solusi internet untuk segalanya (Internet of things/IoT).  

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berharap para pemangku kepentingan dapat menghadirkan solusi IoT dengan harga yang lebih terjangkau dan sederhana. 

Dirjen SDPPI Ismail mengatakan untuk mendorong implementasi IoT di sejumlah perusahaan dan UMKM, pemangku kepentingan harus dapat menghadirkan produk IoT yang murah dan mudah digunakan. 

“Karena IoT dan big data tidak hanya menyasar perusahaan-perusahaan besar dan mapan, tetapi juga akan dibawa ke UMKM,” kata Ismail kepada Bisnis, Minggu (19/12/2021). 

Ismail menambahkan jika solusi IoT tidak memberikan manfaat kepada UMKM, maka keuntungan yang didapat Indonesia dari solusi IoT tidak terlalu besar. 

Perusahaan besar secara otomatis akan memilih teknologi untuk menghadapi kompetisi, sementara UMKM masih butuh sentuhan teknologi.

Dia mengatakan para pemangku kepentingan ketika ingin menggunakan solusi IoT mempertanyakan mengenai manfaat yang didapat, ongkos yang dikeluarkan dan potensi masalah yang akan terjadi. Jika ketiga hal tersebut dapat terjawab, penetrasi IoT di perusahaan akan makin cepat. 

Perangkat IoT, maha data, dan kecerdasan buatan merupakan perangkat penghasil data yang berguna untuk perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan. 

Saat perusahaan atau lembaga melakukan penetrasi pasar, akan menggunakan data yang dihasilkan dari tiga solusi tersebut. 

“Ini adalah kunci agar terjadi loncatan besar yang menghasilkan efisiensi dan efektivitas dalam operasional perusahaan dan lembaga,” kata Ismail.  

Pada waktu yang berbeda, Chief Business Officer PT Nodeflux Teknologi Indonesia Ivan Tigana mengatakan dalam mendorong solusi IoT ke pasar, perseroan berkolaborasi dengan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. 

“Kami masuk ke sekolah-sekolah, manufaktur, dan lain sebagainya, dengan cara dibundel,” kata Ivan. 

Untuk mendorong solusi kecerdasan buatan seperti milik Nodeflux, membutuhkan dukungan jaringan telekomunikasi yang saat ini dikembangkan oleh penyedia infrastruktur internet. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper