Luhut Bertemu Bos Huawei, Ada Agenda Apa?

Ahmad Thovan Sugandi
Kamis, 9 Desember 2021 | 09:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021)./Antara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021)./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Rotating Chairman Huawei Guo Ping.

Pertemuan tersebut membahas hubungan erat antara Indonesia dan Huawei di bidang transformasi digital, beserta sejumlah inisiatif dalam pengembangan digitalisasi, 5G, kecerdasan buatan (AI), dan energi terbarukan.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Huawei atas upaya selama lebih dari 21 tahun pembangunan infrastruktur dan ekosistem digital di Indonesia.

“Seiring bergeraknya Indonesia ke arah pembangunan berkelanjutan dan smart future, kami ingin mengundang Huawei sebagai pakar yang sangat menguasai di bidangnya, berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut,” ujarnya dalam pers rilis, Rabu (8/12/2021).

Di samping melakukan pertemuan, Menko Marves juga berkunjung ke kampus Huawei di Shenzhen dan Dongguan, didampingi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi.

Pada Juli 2021, pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai 0 emisi karbon pada 2060, atau satu dekade lebih cepat dibandingkan estimasi sebelumnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan digitalisasi sebagai prioritas utama pembangunan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan mempercepat perkembangan sektor industri berteknologi tinggi.

Rotating Chairman Huawei Guo Ping menyambut baik kunjungan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan mengapresiasi inisiatif pemerintah Indonesia, melalui dukungan besar terhadap Huawei.

“Huawei akan berfokus pada inovasi teknologi dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung Indonesia dalam membangun infrastruktur TIK yang kokoh dan menyukseskan digitalisasi lewat penerapan teknologi digital mutakhir, seperti 5G, AI, Cloud dan IoT," ucapnya.

Huawei memperkirakan dalam jangka waktu 30 hingga 40 tahun ke depan teknologi berbasis kecerdasan dan rendah karbon akan makin banyak diadopsi. Teknologi digital diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan, sementara teknologi elektronika daya juga krusial untuk mengurangi jejak karbon.

Di tatanan global, menurut Guo, industri energi akan lebih berorientasi kepada pemanfaatan teknologi termutakhir untuk menciptakan efisiensi, alih-alih mengandalkan sepenuhnya kepada ketersediaan sumber daya dengan segala keterbatasannya.

Menurut Guo, pengembangan talenta digital adalah salah satu kontribusi utama Huawei. Pada 2020, Huawei telah meluncurkan program pengembangan talenta digital bekerjasama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) dengan tujuan mengembangkan 100.000 talenta digital dalam jangka waktu 5 tahun.

Dalam dua tahun pertama berjalannya program, dia melanjutkan, Huawei telah berhasil merealisasikan separuh dari keseluruhan targetnya yang ditetapkan untuk bisa tercapai dalam kurun waktu 5 tahun, sebagai bukti keseriusan dan kegigihannya untuk mendukung visi Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper