RI Berambisi Jadi Hub Fintech Asia Tenggara, Ini Tantangannya

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 8 Desember 2021 | 01:39 WIB
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Faktor keamanan menjadi tantangan terberat bagi Indonesia jika ingin menyandang status Hub Fintech Asia Tenggara. Secara fisik dan digital, keamanan Indonesia masih sangat rentan. 

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan untuk menjadi pusat teknologi finansial di Asia Tenggara, pemerintah harus memastikan bahwa transaksi di Indonesia aman. Secara infrastruktur, data yang tersimpan juga dapat dijaga. 

“Infrastruktur diperbaiki dahulu seperti kualitas jaringan internet, keamanan digital, dan pangkalan data. Jika tiga itu belum selesai, tidak bisa jadi hub,” kata Tesar, Selasa (7/12/2021). 

Sekadar informasi, pada Kamis (2/12) Gedung Cyber 1 yang bertempat di Jakarta Selatan, kebakaran. Akibat kebakaran tersebut sejumlah layanan yang berhubungan dengan teknologi finansial terganggu, sehingga tidak dapat melakukan transaksi. 

Tesar mengatakan peluang Indonesia untuk menjadi hub tekfin Asia Tenggara sangat besar. Indonesia merupakan pasar paling potensial di Asia Tenggara. Jumlah pengguna internet di Indonesia, yang mencapai 202,6 juta pengguna, merupakan jumlah pengguna terbanyak. 

Tesar menekankan Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar. Posisi Indonesia yang akan menjadi hub fintech Asia Tenggara harus memberi keuntungan sebesar-besarnya bagi pemain dalam negeri. 

“Mungkin saja kita jadi hub karena pasar kita besar,” kata Tesar. 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan menurut laporan Google dan Temasek, transaksi ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai US$70 miliar. Dibandingkan dengan 2020, ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh 52 persen.  

Kemudian, menurut data Hootsuite Digital Report 2021, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 70,3 persen, sebanyak 61,8 persen dari total populasi, bermain sosial media. Peluang orang yang menggunakan internet dengan peluang orang yang berbelanja di sosial media masih sangat besar sekali untuk tumbuh. 

“Kami optimistis pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia bisa tumbuh hingga puluhan tahun ke depan,” kata Bima dalam Bisnis Indonesia Financial Outlook 2021.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper