Huawei Luncurkan Digital Power, Integrasi Teknologi & Energi Terbarukan

Ahmad Thovan Sugandi
Jumat, 26 November 2021 | 18:56 WIB
Logo Huawei Technologies Co. di pusat layanan di Brussels, Belgia, Selasa (4/2/2020). Bloomberg/Geert Vanden Wijngaert
Logo Huawei Technologies Co. di pusat layanan di Brussels, Belgia, Selasa (4/2/2020). Bloomberg/Geert Vanden Wijngaert
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Huawei meluncurkan Digital Power sebagai penyediaan teknologi yang ramah lingkungan bagi Indonesia.

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan sehubungan dengan seruan dunia internasional terkait dengan isu perubahan iklim, para pemangku kepentingan serta ekosistem juga dihadapkan pada tantangan untuk mulai melakukan transisi energi dari penggunaan tenaga batubara ke energi baru yang terbarukan.

“Kami menghadirkan unit bisnis baru Huawei Digital Power. Kehadiran unit bisnis ini akan makin melengkapi solusi TIK yang kami hadirkan yang selaras dengan komitmen ‘I DO’ untuk Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/11/2021).

Sementara, CEO Digital Power Huawei Indonesia Andy Liu mengatakan perusahaannya sangat serius dalam mengembangkan solusi TIK yang mampu menjawab tantangan terkait emisi karbon dan perubahan iklim.

"Kami mengembangkan divisi khusus yaitu Huawei Digital Power yang mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan, serta menyediakan produk dan solusi yang ramah lingkungan," ucapnya.

Huawei Digital Power menghadirkan inovasi dan produk berteknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV sebagai bentuk kontribusi Huawei atas inisiatif global menuju energi ramah lingkungan untuk mewujudkan bebas emisi karbon.

Digital Power juga akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) serta operasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan model operasi yang sesuai dengan karakteristik industri di sektor energi dan memperluas bisnis energi dengan cepat.

Huawei Digital Power memiliki sekitar 6.000 karyawan dan sekitar 60 persen diantaranya fokus terhadap R&D untuk melayani sepertiga populasi dunia di lebih dari 170 negara di dunia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper