Bisnis.com, JAKARTA - Startup coworking space dinilai tetap memiliki peluang untuk memulihkan bisnisnya kendati harus terpuruk selama pandemi Covid-19 karena kebiasaan masyarakat bekerja dari rumah.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menyebut startup coworking space terkena dampak cukup besar karena tren bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.
"Namun bagi beberapa segmen pasar justru terbuka dan bisa menjadi adopsi yang baik," ujarnya, Senin (8/11/2021).
Dia menuturkan perusahaan yang sebelumnya memiliki ruang kantor permanen saat ini memilih menerapkan kombinasi coworking dan kerja dari rumah atau dari berbagai tempat.
Menurutnya, saat ini bisnis ruang perkantoran terkena dampak besar dari pandemi. Banyak perusahaan mengurangi pengeluaran dengan menjual aset dan meniadakan ruang kerja permanen kendati keberadaan kantor tetap diperlukan oleh sebagian perusahaan.
Keadaan itu, lanjutnya, menjadi peluang bagi startup coworking space untuk menawarkan biaya sewa yang lebih ringan dan fleksibel tanpa mengurangi efektivitas pekerja.
Edward, yang merupakan Co-Founder & Managing Partner Ideosource Venture Capital, mengatakan ke depan, pola hybrid (campuran luring dan daring) dan virtual dalam aktivitas perusahaan akan semakin banyak. Hal itu sejalan dengan kemajuan teknologi terutama ke arah metaverse yang dianut sebagian besar perusahaan teknologi.
"Selain itu sangat mungkin startup coworking space berkolaborasi dengan property owners yang saat ini banyak kosong untuk menjual layanan staycation packages dengan hotel, apartemen, paket kuliner, dan lainnya," ujarnya.
Dia mengatakan langkah tersebut dapat dilakukan untuk memfasilitasi maraknya kegiatan kantor seperti rapat yang dilakukan di tempat-tempat wisata.