Bisnis.com, JAKARTA – Tren komersialisasi serat optik terus berjalan di era pandemi. Kini, pembangunan serat optik meluas hingga di rel kereta api.
Baru-baru ini, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (Surge) melalui anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) menjalin kerja sama dengan PT Prasetia Dwidharma dan PT Sarida Utama untuk membangun serat optik sepanjang 2.800 Km di pulau Jawa.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Muhammad Arif mengatakan jika topologi jalur kereta api berbeda dari jalanan umum biasa.
“Jalur kereta api ini punya topologi cukup jauh dari jalur jalanan biasa. Tantangannya, akan membuat pemeliharaan serat optik akan lebih sedikit sulit,” ujarnya pada Bisnis.com, Jumat (10/9/2021).
Sekedar informasi, dengan pengalaman serta kapasitas yang dimiliki konsorsium Prasetia dan Sarida, Surge optimis rencana untuk penyelesaian keseluruhan jaringan serat optik sepanjang 2.800 Km ini dapat di akselerasi sebelum akhir 2021.
Arif juga menyebutkan jika pembangunan serat optik di jalur kereta api cendrung aman. Bahkan, pandemi tidak akan mempengaruhi jalannya pembangunan. Apalagi, area jalur kereta tidak terlalu banyak kegiatan.
Dia menjelaskan jika pembangunan serat optik di rel kereta diperuntukkan untuk layanan data atau internet. Meskipun pembangunan fiber optik ini berada di jalur kereta api, tetapi kegunaannya tidak semata-mata hanya untuk di area tersebut.
“Ini bisa digunakan untuk berbagai macam layanan lainnya. Kereta api itu hanya jalur pembangunannya saja, tapi ada kemungkinan hunian di dekat jalur kereta api bisa menggunakannya,” ujarnya.