Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) memberikan respons mengenai kabar pelepasan aset pusat data milik mereka yang berpeluang mendapatkan dana hingga Rp2,8 triliun.
Perusahaan telekomunikasi berkode saham ISAT itu menyatakan sebagai perusahaan publik, segala transaksi penjualan dan struktur akan diumumkan secara resmi.
“Perusahaan belum dapat memberikan konfirmasi terkait informasi atau pertanyaan terkait hal tersebut [penjualan pusat data]” kata SVP Head of Corporate Communication Indosat Steve Saerang kepada Bisnis.com, Rabu (8/9/2021).
Steve menambahkan setelah membukukan hasil keuangan yang kuat pada semester I/2021, perusahaan berfokus untuk mempertahankan momentum pertumbuhan.
Perseroan juga fokus dalam menawarkan produk yang ‘Sederhana, Transparan, Relevan, dan Bebas Khawatir' kepada pelanggan.
“Tujuanya untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan dan perusahaan,” kata Steve.
Sebelumnya, Bloomberg memberitakan bahwa Indosat dikabarkan bakal menjual bisnis pusat datanya.
Seperti dikutip dari laman resminya, Indosat Ooredoo Business Data Center dibangun di 3 lokasi terpisah yaitu Jakarta, Serpong, dan Jatiluhur. Adapun, seluruh fasilitas data center itu didukung dengan sistem redundant dan telah memenuhi standar global TIER-3 oleh uptime institute.
Sumber anonim mengatakan kepada Bloomberg, ISAT saat ini sedang bekerja sama dengan sejumlah penasihat keuangan terkait dengan potensi penjualan pusat data tersebut. Dari hasil penjualan bisnis pangkalan data tersebut, ISAT berpeluang mendapatkan dana sekitar US$150 juta—US$200 juta atau setara dengan Rp2,8 triliun.