Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyebut revolusi teknologi rekayasa di bidang genetika yaitu kloning bisa mendisrupsi keseluruhan lansekap kehidupan manusia.
Dia menilai teknologi itu menjadi ancaman serius jika tidak didampingi dengan nilai kemanusiaan.
“Teknologi rekayasa genetika seperti kloning misalnya, di satu sisi dapat menjadi pendorong kemajuan manusia terutama dalam keamanan pangan dan kesehatan. Dari sisi ini saja, saya mungkin termasuk orang yang masih belum mau setuju atau belum pro dengan masalah kloning ini,” ujarnya dalam orasi ilmiah pengukuhan gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan), Jumat (11/6/2021), dikutip dari YouTube PDI Perjuangan.
Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa rekayasa genetik sangat bermanfaat bagi dunia pangan, salah satunya melalui pengembangan bibit unggul yang lebih produktif, tahan penyakit dan kaya nutrisi.
Namun, agar teknologi rekayasa genetika yang semakin masif itu tidak menghilangkan kemanusiaan, Megawati mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap berpegang teguh pada nilai kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila.
Seperti diketahui, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri hari ini, Jumat (11/6) dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Universitas Pertahanan RI (Unhan).
Pada momen istimewa itu, tiga putera-puterinya akan ikut menyaksikan secara langsung penganugerahan yang digelar di Aula Merah Putih, Unhan, Bogor.
Ketiga keluarga Megawati itu yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Selain itu, acara tersebut juga dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat seperti Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah pejabat lainnya.