Studi VMware: Masyarakat Indonesia Paling Optimis Soal Teknologi

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 12 April 2021 | 12:22 WIB
Logo VMWare/vmware.com
Logo VMWare/vmware.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – VMware, penyedia perangkat lunak dan virtualisasi asal Amerika Serikat, mengungkapkan masyarakat Indonesia percaya teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan, pengenalan wajah hingga 5G dapat memacu pertumbuhan ekonomi digital.

Dalam sebuah studi terbaru VMware yang berjudul Digital Frontiers 3.0 Study, disebutkan bahwa responden dari Indonesia menempati persentase paling tinggi berkenaan dengan tingkat kepercayaan yang mereka berikan terhadap teknologi-teknologi masa depan, seperti teknologi pengenalan wajah (85 persen), kecerdasan artifisial (78 persen), dan 5G (85 persen).

Country Manager VMware Indonesia Cin Cin Go mengatakan pencapaian tersebut menandakan bahwa dengan terus menggalakkan eksperimen dan inovasi teknologi-teknologi mutakhir, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin di sektor teknologi, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan tercipta masyarakat yang mengutamakan digital.

“Bagi sektor-sektor publik maupun swasta perlu terus bersama-sama mendorong terwujudnya inovasi dalam menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat.,” kata Go dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (12/4/2021).

Sekadar informasi, Digital Frontiers 3.0 Study merupakan studi global yang dilakukan dari November - Desember 2020, untuk mengungkap perilaku, preferensi, dan sikap terhadap layanan dan pengalaman digital pada 2020 dari 1.000 konsumen  di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis.

Dalam studi tersebut disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara terdepan terkait dengan  tingkat penerimaan masyarakat terhadap pengalaman digital. Sebesar  80 persen responden dari Indonesia mengaku terus melakukan eksplorasi terhadap digital untuk meningkatkan pengalaman mereka.

Fakta ini juga menempatkan Indonesia di jajaran paling depan di antara negara-negara dari seluruh kawasan Asia Tenggara yang memiliki angka rata-rata sebesar 78 persen. Bahkan, posisi Indonesia juga mengungguli negara-negara maju di dunia, seperti Amerika Serikat (59 persen), Perancis (55 persen), Jerman (57 persen), dan Inggris (65 persen).

Go menambahkan temuan menarik lainnya dalam laporan tersebut adalah lebih dari separuh responden (57 persen) menyatakan merasa nyaman dan  antusias memberikan data keseharian mereka secara akurat kepada pemerintah.

Data-data tersebut misalnya seperti data belanja, nutrisi dan diet, kesehatan, serta lokasi mereka berada, dalam rangka menghadirkan layanan digital yang lebih baik bagi mereka.

 “Dukungan dari pemerintah sangat diharapkan untuk mewujudkan terbangunnya sebuah fondasi digital, baik bagi sektor bisnis maupun dalam mendukung terwujudnya literasi digital bagi masyarakat,” kata Go.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper