Bisnis.com, JAKARTA - Google mengklaim telah memblokir lebih dari 99 juta iklan terkait Covid-19 sepanjang tahun lalu, termasuk iklan obat ajaib, masker N95, dan dosis vaksin palsu.
Lantaran misinformasi dan konspirasi tentang asal mula dan penyebaran virus corona diedarkan secara daring, Google juga meluncurkan kebijakan terbaru.
Perusahaan itu merilis kebijakan untuk melarang iklan dan konten yang dimonetisasi tentang Covid-19 atau keadaan darurat kesehatan global lainnya yang bertentangan dengan konsensus ilmiah.
"Kami terus melacak perilaku pelaku kejahatan dan mempelajarinya. Dengan melakukan itu, kami dapat lebih mempersiapkan diri untuk penipuan dan klaim di masa mendatang," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan, dikutip Gadgets Now, Jumat (19/3).
Dilaporkan bahwa jumlah akun iklan yang dinonaktifkan oleh Google karena pelanggaran kebijakan meningkat hingga 70 persen, dari 1 juta akun menjadi lebih dari 1,7 juta.
Perusahaan juga memblokir lebih dari 867 juta iklan karena berupaya menghindari sistem pendeteksian dan tambahan 101 juta iklan karena melanggar kebijakan misrepresentasi.
"Kami juga terus berinvestasi dalam teknologi pendeteksian otomatis kami untuk memindai web secara efektif, guna mengetahui kepatuhan kebijakan penayangan dalam skala besar," kata Google.
Karena investasi ini, bersama dengan beberapa kebijakan baru, Google telah menghapus iklan dari 1,3 miliar halaman penerbit pada 2020. Ini juga termasuk penghentian iklan agar tidak ditayangkan lebih dari 1,6 juta situs karena pelanggaran.
Google Blokir Lebih dari 99 Juta Iklan Covid-19 Palsu pada 2020
Penulis : Syaiful Millah
Editor : Mia Chitra Dinisari