Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan ponsel pintar, Vivo menilai proses pemulihan pasar ponsel akan membaik secara bertahap sehingga mampu tumbuh hingga 20 persen dari sisi pangsa pasar dan pada tahun ini.
Senior Brand Director Vivo Indonesia Edy Kusuma mengatakan untuk menyambut pemulihan tersebut, aktivitas produksi tetap berjalan untuk pemenuhan kebutuhan domestik bersamaan dengan revitalisasi official store serta retail channel.
“Rencananya, kami akan membuka beberapa integrated Vivo official store dan service center pada tahun ini,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (18/3/2021).
Dia mengamini dampak pandemi masih dirasakan oleh pelaku industri telekomunikasi, termasuk Vivo. Pertumbuhan sektor teknologi karena perubahan gaya hidup konsumen di tengah pandemi dan mulai kembali beroperasinya kanal ritel yang sebelumnya sempat dibatasi, ikut mendorong akselerasi permintaan ponsel pintar.
Selain itu, dia menilai potensi implementasi 5G oleh pemerintah yang direncanakan pada tahun ini juga membawa semangat bagi produsen untuk menghadirkan inovasi lanjutan.
“Inovasi inilah yang menjadi pendorong ketertarikan konsumen yang berdampak langsung pada eskalasi perangkat ponsel,” ujarnya.
Adapun, Edy mengatakan bahwa pemahaman konsumen masih menjadi strategi utama Vivo. Tahun ini, mereka akan tetap fokus dalam pengembangan produk yang relevan dengan kebutuhan pasar serta segmentasi yang potensial.
Tak hanya itu, perusahaan akan menggenjot program promosi multichannel baik daring maupun luring, serta peningkatan jangkauan dan standarisasi pelayanan seperti store dan service center.
Berdasarkan Quarterly Mobile Phone Tracker International Data Corporation (IDC), pengiriman ponsel pintar di Indonesia mencapai 11,7 juta unit pada kuartal IV/2020 dan menutup 2020 dengan total 36,8 juta unit serta pertumbuhan tahunan 1 persen.