Tren Gacha di Gim Buka Kolaborasi bagi Dompet Digital

Akbar Evandio
Senin, 15 Maret 2021 | 20:23 WIB
Wanita memegang smartphone dengan aplikasi dompet digital. /ANTARA
Wanita memegang smartphone dengan aplikasi dompet digital. /ANTARA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tren kolaborasi dengan industri voucer gim dinilai makin digandrungi para platform dompet digital, sebab konsep loot boxes (gacha) tengah diminati pemain gim saat ini. 

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan penggunaan transaksi melalui dompet digital akan terus melebarkan pasar yang tidak terpaku pada salah satu segmentasi.

Penyebabnya, adopsi teknologi memaksakan masyarakat untuk menyadari bahwa ada kemampuan baik dari dompet digital untuk mengefisiensi segala bentuk transaksi, salah satunya untuk pasar gim.

“Interkoneksi dompet digital, payment gateway dengan sistem voucer gim menjadi penting, akses sebagai platform pembayaran bagi pemain dompet digital harus memiliki akses ke inventori voucer gim. Promosi bersama dan aktivasi bisa meningkatkan kesadaran bagi calon pembeli dan pelanggan baru,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (15/3/2021).

Edward pun mengimbau agar para pemain dompet digital tidak kehilangan momentum, sebab saat ini pun sudah terbentuk asosiasi di bawah naungan KOmite Olahraga Nasional Indonesia untuk kebutuhan industri gim, khususnya terkait e-sport.

“Peningkatan permintaan penjualan voucer akan makin meningkat dengan banyaknya Z gen dan milenial sangat terbiasa bermain gim daring,” ujarnya.

Menurut laporan dari Juniper Research konsep gacha di Indonesia diprediksi akan mendatangkan pendapatan sebesar US$ 20,3 miliar (sekitar Rp287 triliun) sampai 2025.

Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa 230 juta pemain —sekitar 5 persen dari total pemain global— tengah menggandrungi membeli judi gacha, yang sebagian besar hadir di platform mobile gim.

Senada, Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengamini fenomena gacha akan memberikan tren positif bagi permintaan voucer gim terhadap dompet digital. Sebab, di tengah pandemi, terjadi kenaikan pemanfaatan layanan digital.

“Jadi semua yang berkaitan dengan media, tidak terkecuali dengan gim. Itu meningkat tinggi selama pandemi sehingga memunculkan kategori baru creator economy, di mana setiap orang bisa melakukan konten produksi secara mandiri,” katanya.

Menurutnya, melalui tren gacha tersebut memberikan kesempatan bagi dompet digital untuk melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan bank digital. Willson menilai hal ini karena dengan kolaborasi akan melahirkan efisiensi bagi proses transaksi ke depan.

“Saya rasa dompet digital sudah dominan para pemainnya, dan yang menarik cara mengisi dompetnya makanya semua tengah masuk ke bank digital, karena kalau dompet sudah ada, bagaimana cara mengisi dompetnya adalah hal yang otomatis dikejar [ke depan],” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper