IDC: Alokasi Belanja IoT di Indonesia Tumbuh Signifikan

Akbar Evandio
Jumat, 12 Maret 2021 | 18:43 WIB
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Firma riset pasar International Data Corporation (IDC) memprediksi pengeluaran perusahaan di Indonesia untuk belanja Internet of Things (IoT) akan tumbuh signifikan pada tahun ini.

Country Head of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra mengatakan berdasarkan survei mereka bertajuk IDC Covid-19 Survey per Desember 2020, ada 52 persen perusahaan di Indonesia yang melakukan peningkatan pengeluaran terhadap solusi IoT pada 2020 sebagai bentuk respon terhadap Covid-19.

“IoT adalah salah satu teknologi akselerator inovasi yang kami lihat akan memiliki peran signifikan di Indonesia terutama dengan tren industri 4.0 dengan program Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah pada 2018 dan contactless operation yang semakin dikonsiderasikan oleh perusahaan di Indonesia dengan adanya pandemi Covid-19,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (12/3/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, IDC memprediksikan belanja IoT di Indonesia akan mencapai US$ 7,3 juta pada 2021 dan tumbuh sebesar 6,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“IDC melihat momentum transformasi digital dan revolusi industri di Indonesia akan mempercepat laju belanja IoT di Indonesia dengan CAGR [2020—2024] 9,4 persen,” katanya.

Mevira pun memerinci industri manufaktur akan menjadi sektor yang signifikan dalam perkembangan IoT di Indonesia, didorong dengan inisiatif Indonesia 4.0 yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi industri manufaktur kepada ekonomi Indonesia menjadi 25 persen sampai 2025.

Tidak hanya itu, dia meyakini sektor pemerintahan terutama dengan adanya inisiatif kota pintar (smart city) yang semakin berkembang dan bervariasi juga menjadi faktor yang dapat mengakselerasikan penggunaan solusi IoT di Indonesia.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda pun sependapat bahwa peningkatan belanja IoT untuk tahun ini akan cukup signifikan, terlebih perubahan perilaku masyarakat dalam berkegiatan dari luring ke daring juga masih berlanjut.

“Dampaknya adalah permintaan produk dan layanan IoT akan meningkat. Masyarakat akan makin terhubung dalam sebuah jaringan digital yang canggih. Bahkan, bisa hingga dua digit pertumbuhannya pada tahun ini,” katanya.

Dia menyebut sektor yang cukup menjanjikan adalah sektor pemerintahan. Menurutnya, tidak hanya kota pintar, tetapi program penggunaan tanda tangan digital akan makin masif dan mengadopsi kemampuan IoT.

“Selain itu, sektor perlengkapan rumah tangga. Faktornya adalah semakin meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan kegiatan WFH [kerja dari rumah] akan tetap eksis dan meluas,” kata Huda

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper