Dorong Penetrasi IoT, Indosat Hadirkan Solusi Pengaturan Armada

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 11 Maret 2021 | 11:48 WIB
Warga beraktivitas di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya, jumlah kartu SIM yang terhubung dengan perangkat yang digerakan oleh internet (Internet of Things/IoT) menandakan pasar IoT di Tanah Air masih sangat luas.

PT Indosat Tbk. (ISAT) pun berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik untuk meraup pasar luas tersebut, diantaranya dengan mendorong solusi untuk pengaturan armada (Fleet Management) dan ‘pabrik pintar’ (Smart Factory).      

SVP-Head Corporate Communication Indosat Steve Saerang mengatakan Indosat akan terus mengembangkan solusi IoT yang dimiliki seperti Fleet Management dan Smart Factory. Pengembangan tersebut bertujuan untuk menangkap peluang pasar IoT yang masih luas.

“Ke depannya akan lebih banyak solusi IoT untuk vertical industry yang akan kami perkenalkan untuk memperbesar penetrasi IoT di Indonesia,” kata Steve kepada Bisnis, Kamis (11/3/2021).

Sekadar informasi, dalam hal solusi untuk pengaturan armada, Indosat memiliki NEXTfleet yang dapat mengakomodasi kebutuhan spesifik seperti pengaturan rantai pasok suplai, distribusi dan logistik, serta pengaturan armada transportasi.

Kemudian untuk menghadirkan pabrik cerdas, Indosat menawarkan solusi IoT Smart Manufacturing yang dapat meningkatkan produktivitas dengan koneksi IoT andal bagi seluruh industri bisnis manufaktur.

Adapun mengenai penetrasi kartu SIM di China yang jauh lebih besar dibandingan dengan penetrasi kartu SIM yang terhubung dengan IoT di Indonesia, kata Steve, disebabkan oleh populasi di China yang lebih besar dibandingkan Indonesia.

“Sehingga jumlah device/sensor tentunya otomatis lebih banyak,” kata Steve.

Sebelumnya di GSMA Intelligence mencatat China Mobile menempati urutan pertama di dunia sebagai operator selular dengan kartu SIM terbanyak yang terhubung dengan IoT. Diprediksi pada 2021, terdapat 1,27 miliar kartu SIM China Mobile yang terhubung dengan IoT.

Sementara itu, China Unicom dan China Telecom masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga dengan 228 juta dan 204 juta kartu SIM yang terhubung ke IoT.  

Adapun jumlah kartu SIM XL, Indosat, dan Smartfren  yang terhubung dengan IoT - pada tahun ini - berdasarkan prediksi GSMA masing-masing yaitu 900.971 kartu SIM, 857.331 kartu SIM, dan 34.179 kartu SIM yang terhubung dengan IoT pada tahun ini.

Kesenjangan yang besar ini juga menandakan bahwa peluang IoT di Tanah Air untuk tumbuh masih sangat luas.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper