Penutupan Aplikasi Siaran Penghasil Uang, Ini Curhat Pengguna

Desyinta Nuraini
Sabtu, 6 Maret 2021 | 19:15 WIB
Ilustrasi/company.spoonradio.co
Ilustrasi/company.spoonradio.co
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi penghasil uang belakangan sempat jadi tren di masyarakat. Aplikasi tersebut menjadi menarik karena penggunanya bisa menghasilkan cuan dari kegiatan yang menyenangkan.

Hal itu sempat dirasakan Betrand Hizkiel. Wiraswasta asal Bogor ini awalnya penasaran dengan aplikasi penghasil uang bernama Spoon. 

Namun, belakangan spoon radio menghentikan operasinya di Indonesia. Diduga, aplikasi ini menjadi salah satu entitas yang telah diblokir oleh pemerintah.

Betrand menjelaskan Spoon adalah aplikasi yang menyediakan wadah bagi pengguna untuk "siaran".

Setiap pengguna diberi waktu 2 jam untuk sekali siaran. Tema yang diangkat bermacam-macam sesuai keinginan. Betrand sendiri menggunakan aplikasi ini untuk menyalurkan hobinya bernyanyi.

Layaknya siaran musik di radio, pengguna lain yang menonton siaran Betrand bisa memesan lagu yang ingin didengar dan dinyanyikan pemuda berusia 18 tahun tersebut.

Uniknya, ada konsep "saweran" dalan apllikasi ini. Saweran diberikan penonton siaran jika dia menyukai konten yang sedang ditampilkan itu.

Betrand menyebut jika saweran hanya bisa ditukar minimal jika terkumpul 13.000 koin. Itu bisa ditukarkan dengan uang sekitar Rp800.000 yang akan ditransfer langsung pengelola aplikasi ke rekening pengguna.

Lebih dari 13.000 tentu uang yang dicairkan akan lebih banyak. "Satu koin harganya seribuan (rupiah)," ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Betrand mengaku aplikasi ini tidak memungut biaya saat pendaftaran. Hanya saja pengguna harus melakukan Top Up untuk mendapatkan koin.

Dalam aplikasi ini ada sistem rank. Siaran yang paling banyak ditonton pastinya menempati peringkat teratas sama halnya dengan YouTube dan kemungkinan mendapatkan saweran akan lebih banyak.

Terkait penutupan operasi di Indonesia, pihak Spoon telah menyebutkan timeline penghentian operasi melalui akun instagramnya, seperti terlihat pada lampiran di bawah ini.

Penutupan operasional aplikasi Spoon sedikit memberi kekecewaan di benak Betrand. Padahal, ujar Bertrand, melalui aplikasi tersebut dia bisa menyalurkan hobi, mendapat teman baru, sekaligus mendapat penghasilan tambahan.

Namun dari selentingan yang didengar, Spoon akan berganti aplikasi atau nama menjadi Moody. Belum diketahui pasti apakah koin di aplikasi Spoon bisa dialihkan ke aplikasi terbaru itu.

Dikutip dari wikipedia, Spoon adalah layanan sosial digital audio yang beroperasi secara  live streaming. Spoon dikembangkan oleh Spoon Radio Inc., Korea Selatan yang memiliki kantor di San Francisco, California, AS.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna mendengarkan orang lain siaran atau membuar siaran sendiri dengan menggunakan ponsel. Tak heran jika aplikasi ini digemari banyak orang, termasuk kalangan milenial.

Di bawah komando CEO Neil Choi dan duo pendirinya Hyuk Jun Choi dan Hee-jae Lee,  mereka mulai mendirikan perusahaan Mykoon pada akhir 2013 dan Plugger, perushaan layanan berbagi baterai smartphone.

Mereka mulai menjadi Spoon Radio sebagai bendera usaha pada 23 Maret 2016. Dua tahun kemudian perusahaan ini mendapatkan pendanaan seri-B dari Softbank Ventures Asia, KB Investment (KBIC), and Goodwater Capital. Total investasi mereka mencapai US$17 juta.

Popularitas Spoon bisa dilihat dari keberhasilan perusahaan ini mengumpulkan pendapatan. Hingga Agustus  2018, aplikasi ini telah menghasilkan net revenue lebih dari US$20 juta, dan menjadi layanan suara paling terkenal di Korea Selatan.

Spoon populer di kalangan generasi muda usia 18 hingga 24 tahun. Aplikasi ini telah diunduh tak kurang dari 2,5 juta kali dan terdapat jutaan broadcast yang menggunakan aplikasi ini. 

Spoon meluskan pengaruhnya ke Jepang, Indonesia, Vietnam, juga Amerika Serikat. Perusahaan berencana melakukan penetrasi ke seluruh kawasan Asia Tenggara, dan pada 2019 tercatat telah menghasilkan net revenue sampai US$41 juta.

Data terbaru tentang Spoon belum diketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper