Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) melakukan penandatanganan kontrak dengan Konsorsium FiberHome, PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra), dan PT Multi Trans Data untuk penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G di 2.700 desa Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau oleh jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada tahun anggaran 2021-2022.
“Penandatanganan kontrak hari ini merupakan realisasi nyata dari rencana pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, yang merupakan salah satu agenda prioritas percepatan transformasi digital nasional,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (29/1/2021).
Setelah penandatanganan kontrak ini, Kemitraan Fiberhome – Telkom Infra – Multitrans Data segera akan melaksanakan pembangunan BTS 4G di Paket 1 dan Paket 2 selama dua tahun (2021–2022) dan diteruskan dengan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan BTS 4G yang telah dibangun beserta seluruh perangkat dan infrastruktur pendukungnya.
Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan yang terdiri atas 132 desa/kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa/kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa/kelurahan di Kalimantan (Area 3). Adapun, Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa/kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa/kelurahan di Maluku (Area 5).
Dia menuturkan connecting the unconnected adalah spirit yang terus dipegang oleh Kementerian untuk meningkatkan rasio internet link dan menutup dan memperkecil kesenjangan digital, to close the digital divide di Indonesia.
Menurutnya, ketersediaan jaringan 4G amat krusial untuk layanan internet dan telekomunikasi yang lebih baik. Kementerian Kominfo mengupayakan penyediaan infrastruktur ini untuk selesai pada 2022, atau sepuluh tahun lebih cepat dari rencana awal di tahun 2032, jika dilakukan biasa-biasa saja.
Johnny menuturkan lelang itu telah berlangsung sejak kuartal IV/2020. Hal itu menjadi bagian dari upaya mendorong aliran ekonomi nasional.
"Menterjemahkan secara langsung agar melakukan akselerasi daya serap belanja negara untuk mendorong agar segera mengalir ke masyarakat dan korporasi. Tim kerja Bakti mengambil inisiatif lebih awal pada kuartal keempat tahun 2020 untuk memulai proses pengadaan pembangunan BTS 4G," jelasnya.