Bisnis.com, JAKARTA – Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dinilai meningkatkan kemampuan ekspansi bagi perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan selain peluang ekspansi langkah IPO turut membuka prospek dana segar bagi perusahaan.
“Sentimen investor nantinya bisa tersalurkan, karena ada instrumen investasinya di bursa,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (13/1/2021).
Adapun, saat ditanyakan mengenai potensi perolehan dana yang diraih startup jika melakukan IPO. Edward mengatakan potensi kenaikan tergantung dari sentimen dan performa pencapaian emiten tersebut.
Selain itu, dia melanjutkan bahwa pelepasan saham pada saat IPO berkisar antara 20—30 persen sehingga potensi perolehan dana tergantung dari nilai kapitalisasi pada saat IPO menentukan nominal yang bisa di galang.
“Sentimen dipengaruhi faktor potensi sektor dan komparasi performa perusahaan sejenis baik yang sudah dan belum melantai,” katanya.
Baca Juga Ini Alasan Startup Harus Segera IPO |
---|
Adapun, Edward menilai untuk saat ini sektor e-commerce menjadi salah satu yang cukup siap untuk melantai di bursa. Hal ini dilandasi sektor ini lebih matang dan sizeable.
Tidak lupa, Edward juga mengingatkan tantangan lainnya setelah startup melantai di bursa, yakni mengedukasi para pembeli. Hal ini didasari setelah dirinya melihat tren di Nasdaq.
"Kenaikan saham SEA tentu bisa menjadi benchmark yang menarik, tetapi tipe investor lokal bisa berbeda. Perlu strategi dalam mengedukasi investor konvensional termasuk institutional investor mengenai sektor industri baru ini yang kemungkinan besar pengukuran rasio finansialnya bisa berbeda dengan perusahaan konvensional,” kata Edward.