Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat menilai perusahaan rintisan (startup) perlu didorong agar segera melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2021.
Menurut Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang, langkah IPO akan membantu pemain startup agar makin dilirik investor.
“Para investor akan meminta startup melakukan IPO agar keuntungan mereka [perusahaan rintisan] bisa diukur nilai valuasinya secara lebih riil,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/1/2021).
Baca Juga Ini Alasan Startup Harus Segera IPO |
---|
Dia melanjutkan, startup turut memberikan pengaruh bagi ekonomi nasional, khususnya dengan mencatat saham perdana memberikan potensi pada pengembangan skala bisnis.
“Efeknya jika startup membesar dan bisa menyerap angkatan kerja lebih banyak dan mendorong sektor ekonomi riil lainnya. Bahkan, bisa membayar pajak lebih besar,” katanya.
Dianta pun memerinci terdapat potensi perolehan dana yang cukup signifikan dapat diraih startup, apabila melantai di bursa. Pasalnya, saat ini milenial mulai aktif terjun untuk bermain saham.
Dia melanjutkan bahwa Tokopedia dikabarkan mengincar US$ 1 miliar (sekitar Rp14 triliun) dengan target nilai valuasi US$ 10 miliar. Sebaliknya, Traveloka membidik sekitar US$ 500 miliar dengan target valuasi US$ 5—6 miliar.
“Selama 2020, pemain lokal bertambah banyak di BEI dan bertambahnya para milenial masuk bursa. Mereka yang berpotensi menjadi pembeli saham teknologi, karena memiliki awareness lebih tinggi terhadap bisnis digital dan lebih berani ambil risiko,” kata Dianta.